Apa Alasan Bandara Internasional Pertama Indonesia Ini Disuntik Mati hingga Berhenti Beroperasi?
Bandara Kemayoran, Bandara Internasional Pertama Indonesia tempo dulu-IG/-jakartadulukala
Pada masa lalu, ketika bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina pada 31 Agustus 1940.
Dilaksanakan sebuah Airshow atau pameran udara di Bandara Kemayoran, gelaran ini menjadi momen bersejarah yang pertama di Bandara Kemayoran.
BACA JUGA:Mengulik Desa Jenggolo di Malang Selatan, Tersimpan Kisah Pecahnya Kerajaan Kediri
BACA JUGA:Kisah Baldwin IV, Raja Kusta Bertopeng dari Yerusalem
Pada ajang airshow tersebut, dipamerkan pesawat-pesawat milik KNILM serta pesawat-pesawat pribadi Aeroclub di Batavia.
Tak ketinggalan, pameran tersebut juga diramaikan dengan kedatangan pesawat Walraven W-2, Piper Cub, de Haviland DH-82 Tigermoth, Jungmann, dan Buckmeister Bu-131.
Apesnya, ketika perang Asia Pasifik bergejolak, Bandara Kemayoran juga menjadi korban serta kerusakan setelah mengalami serangan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat Jepang.
Seperti serangan yang terjadi pada 9 Februari 1942, yang mengakibatkan beberapa pesawat di Bandara Kemayoran terkena serangan Jepang.
BACA JUGA:Kisah Sultan Mehmed II, ‘Sang Penakluk’ Konstantinopel
Untuk menghindari kerusakan yang lebih masiv, beberapa pesawat KNILM lantas dipindahkan, mengungsi ke Australia.
Jepang menggantikan pesawat yang ada disana dengan pesawat mereka yang parkir di Kemayoran selama pendudukannya pada tahun 1942-1945.
Setelah Jepang kalah dan menyerah, beberapa pesawat-pesawat Sekutu dan Belanda yang kabur akhirnya kembali lagi mendarat di Kemayoran.
Bandara Internasional Pertama Indonesia ini bahkan masuk dalam komik Tin-Tin-IG/-arbainrambey
Suntik Mati Berhenti Operasi
Memasuki masa era kemerdekaan, Bandara Kemayoran kemudian mulai ramai disinggahi dengan banyaknya kedatangan pesawat-pesawat modern serta hadirnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: