Honda

Proyek Ambisius Indonesia - Malaysia Bangun Jembatan Sepanjang 120 KM, Kapan Dibangun?

Proyek Ambisius Indonesia - Malaysia Bangun Jembatan Sepanjang 120 KM, Kapan Dibangun?

Ilustrasi jembatan penghubung Indonesia - Malaysia sepanjang 120 kilometer-pixabay-

PALPRES.COM - Indonesia dan Malaysia pernah merencanakan proyek ambisius yang menghubungkan kedua negara.

Proyek besar ini melibatkan pembangunan jalur sepanjang 120 kilometer yang menghubungkan Telo di Masjid Tanah Malaysia dengan Dumai di Indonesia.

Diperkirakan, proyek ini bakal memakan waktu selama 20 tahun untuk menyelesaikannya.

Akan tetapi, dampak yang diharapkan sangat besar terhadap pembangunan ekonomi di kedua negara tersebut.

BACA JUGA:Lulus Langsung Jadi PNS! Ini 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan

Pembangunan jalur berupa jembatan ini bakal melibatkan kerjasama dengan sektor swasta, termasuk Jerman Melaka Investment, Industri Entrepreneur Cooperative Committee serta pihak lainnya.

Pihak Melaka, Datuk Seri Ab Rauf Yusoh mengkonfirmasi bahwa usulan proyek ini telah diajukan sektor swasta dan telah mendapatkan persetujuan prinsip dari kedua negara untuk studi lebih rinci.

Proyek ini bakal menggunakan konsep One Belt One Road serta diharapkan menjadi ikon baru bagi Malaysia dan Indonesia.

Proyek ini juga bakal mencakup pembangunan berbagai infrastruktur penting seperti area penyebaran lalu lintas, imigrasi dan karantina.

BACA JUGA:Bukan Timnas Indonesia, Inilah Tim dengan Ranking FIFA Terendah di Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kawasan industri baru seluas sekitar 2.023 hektar juga bakal dikembangkan di Masjid Tanah oleh Melaka Corporation, sehingga diharapkan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian setempat.

Langkah-Langkah Awal dari Proyek Besar

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso telah mengajukan usulan mengenai jembatan ini dalam Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Riau Tahun 2022.

Adanya rencana ini melibatkan penghubungan Pulau Rupat di Indonesia dengan Melaka di Malaysia, yakni melalui jembatan terpanjang di dunia.

BACA JUGA:Kasus Maarten Paes Tak Masuk Agenda Sidang CAS, Jadi Kapan Bela Timnas Indonesia?

Sedangkan Gubernur Riau, Syamsuar juga melakukan pertemuan dengan Yang Dipertua Negeri Melaka, Tun Seri Utama Dr Haji Mohd Ali Bin Mohd Rustam di Istana Negeri Melaka Malaysia pada Sabtu 28 Mei 2012.

Dalam pertemuan ini dibahas mengenai pembangunan Jembatan Rupat - Melaka sebagai langkah awal.

Syamsuar juga menyusulkan percepatan pembangunan roll on roll off (Ro-Do) Dumai Melaka.

Dikatakan Syamsuar, Indonesia dan Malaysia telah beberapa kali melakukan pertemuan membahas pembangunan Ro-Ro Dumai - Melaka.

BACA JUGA:Siswa SMA Adabiyah Palembang Antusias Ikuti Edukasi Safety Riding Astra Motor Sumsel

Walaupun pembahasan ini semat terhenti oleh Pandemi Covid-19, pertemuan terakhir secara virtual dipimpin oleh Menko Marves tahun 2020 menunjukkan bahwa komitemen kedua negara ini tetap kuat.

Apabila jembatan ini berhasil dibangun, perjalanan darat antara Indonesia - Malaysia ini bakal menjadi lebih singkat, terutama dengan banyaknya jalan tol Trans-Sumatera yang telah rampung.

Diharapkan, jembatan ini juga bakal meningkatkan arus logistik, mengurangi biaya transportasi serta meningkatkan kunjungan wisatawan antar negara.

Proyek ini tak hanya mempermudah mobilitas penduduk dan barang, namun juga mempererat hubungan ekonomi dan budaya Indonesia - Malaysia.

BACA JUGA:Lowongan Kerja untuk SMA SMK D3 S1 dari PT Sinar Sosro (a REKSO Company) Ada 5 Posisi Jabatan Menarik

Bukan itu saja, kawasan industri baru yang dikembangkan di Masjid Tanah bakal menampung berbagai kegiatan industri, menciptakan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Walaupun proyek ini diproyeksikan menelan waktu 20 tahun, tapi harapan masyarakat dan pemerintah kedua negara sangat tinggi.

Adanya kolaborasi yang kuat serta komitmen dari semua pihak, proyek jembatan dan terowongan ini diharapkan bisa terlaksana dan menjadi simbol kerjasama yang menguntungkan antara kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: