Honda

Gencatan Senjata Gagal, Hamas Desak Penarikan Tentara IDF, Israel Menolak Keras

Gencatan Senjata Gagal, Hamas Desak Penarikan Tentara IDF, Israel Menolak Keras

Hamas terus memberikan perlawanan gigih terhadap agresi militer Israel di Bumi Palestina. Tampak salah seorang pejuang Hamas.-Tangkapan Layar X @PCO29-

PALESTINA, PALPRES.COMGencatan senjata gagal dicapai Hamas dan Israel.

Sehingga upaya untuk mengakhiri perang di Gaza, sepertinya belum bisa terwujud segera.

Soalnya kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan, bahkan akhirnya saling menyalahkan.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, bahwa tidak ada kemajuan yang dicapai dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza. 

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Ultrajaya A Milk Industry and Trading Company Tbk

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Kopi Bintang Indonesia (Tomoro Coffee) Ini Persyaratan dan Kualifikasinya

Osama Hamdan pada konferensi pers di ibu kota Lebanon, Beirut, mengatakan kelompoknya siap untuk “menangani secara positif” proposal gencatan senjata apa pun yang dapat mengakhiri pertempuran.

Upaya-upaya mediator Arab, yang didukung oleh Amerika Serikat, gagal mencapai gencatan senjata secara meyakinkan. 

Hamas dan Israel saling menyalahkan atas kurangnya kemajuan.

Hamas mengatakan kesepakatan apa pun harus mencakup penarikan penuh militer Israel dari Gaza.

BACA JUGA:Jangan Lewat Ya! Hari Ini Terakhir Pemadanan NIK dan NPWP

BACA JUGA:Bantuan Anak Sekolah Rp450.000 sampai Dengan Rp1.000.000 Segera Cair Lewat Program PIP, Ini Cara Dapatnya!

Namun Israel pada prinsipnya hanya menyetujui penghentian sementara pertempuran, sampai Hamas benar-benar dibasmi.

Hamdan juga menyalahkan Amerika Serikat.

Dia menuduh para pejabat di sana menekan kelompok tersebut, untuk menerima persyaratan Israel.

“Sekali lagi, Hamas siap menghadapi secara positif proposal apa pun yang menjamin gencatan senjata permanen, penarikan menyeluruh dari Jalur Gaza, dan kesepakatan pertukaran yang serius,” katanya.

BACA JUGA:INFO BANSOS PER 01 JULI 2024, BLT MRP Mitigasi Pangan Cair 3 Bulan Sekaligus Untuk 5 Kriteria Masyarakat Ini!

BACA JUGA:Pilpres Iran 2024 Berakhir Tanpa Ada Pemenang, Lanjut Putaran Kedua

Sementara itu, semakin banyak warga Palestina di Gaza selatan yang terpaksa pindah lagi untuk menghindari operasi Israel yang sedang berlangsung di wilayah yang memisahkan Rafah dan Khan Younis.

Hal ini merupakan evakuasi terbaru dari wilayah yang telah melewati serangan Israel sejak awal Mei, yang memaksa hampir semua warga Palestina yang berlindung di Rafah untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Pada akhir pekan, warga Palestina mengemas barang-barang mereka ke dalam truk yang ditarik keledai dan berangkat ke arah tengah Gaza.

Sejumlah warga Palestina mengatakan, mereka telah meninggalkan tempat perlindungan mereka di bawah tembakan Israel semalaman.

BACA JUGA:2 Bansos Reguler dan BLT MRP Pangan Dicairkan Pada Juli 2024, 5 Kriteria Ini Berpeluang Dapat!

BACA JUGA:MIRIS! 5 Kota di Jawa Timur Ini Paling Tidak Aman Bagi Perempuan, Nomor 1 dan 3 Zona Merah

Mereka kembali untuk mengambil barang-barang mereka, sebelum melarikan diri dari kota.

Sementara itu pekerja kemanusiaan telah mulai memindahkan berton-ton bantuan yang menumpuk di dermaga buatan AS di lepas pantai Gaza ke gudang-gudang di wilayah Palestina yang terkepung, Sabtu 29 Juni 2024.

Hal ini merupakan langkah penting, ketika Amerika Setikat mempertimbangkan apakah akan melanjutkan operasi dermaga lagi atau tidak. jeda karena laut yang deras.

Belum diketahui kapan bantuan tersebut akan sampai ke warga Palestina di Gaza.

BACA JUGA:Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, HK Perkuat UMKM di Rest Area Jalan Tol

BACA JUGA:Cari Solusi Pengangguran di Indonesia dengan ‘Bangun Generasi Mustahil Miskin’

Dimana para ahli telah memperingatkan tingginya risiko kelaparan, karena perang Israel-Hamas sudah memasuki bulan kesembilan. 

Ini adalah pertama kalinya truk memindahkan bantuan dari dermaga sejak Program Pangan Dunia (WFP), sebuah badan PBB, menghentikan operasi di sana karena masalah keamanan pada 9 Juni.

Hanya dalam seminggu terakhir, lebih dari 10 juta pound dipindahkan ke darat, menurut militer AS.

Jika truk WFP berhasil membawa bantuan ke gudang-gudang di Gaza, hal ini dapat mempengaruhi keputusan militer AS mengenai apakah akan memasang kembali dermaga tersebut, yang telah dipindahkan karena cuaca buruk pada hari Jumat. 

BACA JUGA:Pertamina Hulu Mahakam Gelar Aksi Penanaman Pohon dan Urban Farming, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Langkah Menuju Net Zero Emission, Elnusa Hijaukan Area Operasi di Tembilahan

Para pejabat AS mengatakan mereka mempertimbangkan untuk tidak memasangnya kembali karena kemungkinan bantuan tidak akan diambil.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: