Muba Terus Lestarikan Tradisi Bekarang dengan Mengadakan Festival Embung Senja
Antusias Masyarakat Kecamatan Babat Supat Mengikuti Tradisi Bekarang di Embung Senja.-Kominfo Muba For Palpres.com-
BACA JUGA:Festival Embung Senja Bakal Digelar di Lokasi Destinasi Wisata ADWI Terbaik 2023, Catat Tanggalnya
Salah-satunya ialah bekarang ini,"tandasnya.
Sementara salah satu warga mengaku merasa sangat senang sekali dengan digelarnya kegiatan bekarang ini.
Setidaknya dengan adanya kegiatan ini, dirinya bersama masyarakat lainnya bisa berkumpul dan bergembira bersama.
"Kami masyarakat kecamatan Babat Supat tentunya sangat bahagia dengan kegiatan bekarang ini.
BACA JUGA:Curi Perhatian Warga, Inilah Proyek Embung Raksasa di Indramayu Jawa Barat, Kapasitasnya?
Terima kasih pak Pj Bupati Muba setidaknya kegiatan ini sangat menghibur dan telah mempromosikan desa dan kecamatan kami ke daerah luar,"pungkasnya.
Tidak hanya di Kabupaten Muba saja ada tradisi bekarang, di Kabupaten Lahat pun ada.
Hal itu terlihat mantan Bupati Lahat Cik Ujang melakukan bekarang di lubuk larangan bersama warga Desa Gunung Kembang, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat.
Cik Ujang mengatakan, Bekarang ikan di Lubuk Larangan merupakan bentuk budaya yang hingga saat ini tetap lestari, dan masih dilaksanakan oleh warga Desa Gunung Kembang.
BACA JUGA:Bangun Embung di Kampus Unsri Indralaya, Ini Tujuan Kementerian PUPR
"Bekarang ikan merupakan menangkap ikan di Lubuk Larangan, lubuk yang dilarang menangkap ikan dan hanya pada saat tertentu boleh menangkap ikan, ini tradisi warisan nenek moyang dan perlu untuk dilestarikan," kata dia.
Dia menambahkan, ikan-ikan di Desa Gunung Kembang masih berlimpah, masih banyak ikan sungai endemik yang menghuni sungai di desa itu.
"Ikan yang sejak dahulu memang banyak di sungai kita di Kabupaten Lahat ini menghuni Lubuk Larangan, sehingga ikan-ikan itu berkembang biak tanpa ditangkap bertahun tahun, ikannya besar besar, dan tentunya sehat untuk dikonsumsi," tandas Cik Ujang.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Gunung Kembang, Parsyah menuturkan, tradisi itu sudah ada sejak 2002 lalu, pada saat itu masyarakat di desanya sepakat untuk dibentuk Lubuk Larangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: