Citraland
Honda

Lepas Ketergantungan dari Sektor Pertambangan, Sumsel Gali Potensi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Lepas Ketergantungan dari Sektor Pertambangan, Sumsel Gali Potensi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

talkshow bertema “Navigating The New Source of Economic Growth in South Sumatera,” yang menghadirkan narasumber ahli, yaitu Kepala Bidang Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan BAPPEDA Sumatera Selatan, Hari Wibawa, SP., MM., serta Ekonom Universitas Sriw--

Oleh sebab itu, menurut Ricky, dibutuhkan pembahasan terkait potensi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Selatan selain sektor pertambangan.

Dalam talkshow tersebut, Hari Wibawa memaparkan bahwa 43% tenaga kerja di Sumatera Selatan bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, sedangkan hanya 24% tenaga kerja yang bekerja di sektor pertambangan.

BACA JUGA:Sukses Kendalikan Inflasi, Sumsel Catat Deflasi Bulan Juni 2024

BACA JUGA:Pj Walikota Terus Komitmen Turunkan Angka Inflasi di Kota Palembang, Gelar Pasar Murah Setiap Kecamatan

Hal ini menunjukkan potensi yang besar sektor pertanian dan perkebunan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan.

Provinsi Sumatera Selatan memiliki kekayaan sumber daya perkebunan yang besar seperti kebun karet, kopi, dan kelapa sawit.

Menurut Hari, pemerintah perlu berfokus pada hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk, karena saat ini produk dari sektor perkebunan hanya berupa barang setengah jadi.

Selain itu, Hari juga menilai bahwa potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) di Sumatera Selatan dapat dikembangkan lebih lanjut, mengingat keberagaman kuliner, budaya, sejarah yang menarik, dan berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Rakor Inflasi : Masalah HET Minyak Goreng dan TBC Jadi Perhatian

Hari mengusulkan lima strategi diversifikasi ekonomi, yaitu penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi dan produktivitas ekonomi, penerapan ekonomi hijau, transformasi digital, serta integrasi ekonomi domestik dan pengembangan perkotaan dan pedesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan pernyataan Hari, Dr. Sukanto, SE, M.Si. mengungkapkan bahwa sektor pertanian, khususnya tanaman perkebunan, memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian Sumatera Selatan.

Provinsi ini telah lama bergantung pada sumber daya alam seperti perkebunan, batu bara, karet, bubur kertas, dan kelapa sawit.

Dr. Sukanto menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk, mengingat sumber daya alam sangat rentan terhadap guncangan eksternal dan isu lingkungan.

Sebagai solusi, Sumatera Selatan perlu melakukan transisi energi menuju ekonomi hijau dengan fokus pada sektor pertanian, limbah, industri, dan energi.

Transformasi ekonomi dan pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru juga sangat diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: