RDPS
Honda

Kemenag Berbagi Cerita dan Pengalaman Mendapatkan 20.000 Kuota Haji Tambahan: Tidak Ada Jual Beli Kuota Haji

Kemenag Berbagi Cerita dan Pengalaman Mendapatkan 20.000 Kuota Haji Tambahan: Tidak Ada Jual Beli Kuota Haji

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latif berbagi cerita dan pengalaman mendapatkan 20.000 kuota haji tambahan tahun 2024--

Menurutnya, sempat didiskusikan simulasi dari 221.000 kuota, sebanyak 30.000 gunakan skema tanazul ke hotel, untuk mengurangi kepadatan di Mina.

Tanazul maksudnya jemaah memisahkan diri dari rombongan, tidak menginap di tenda Mina, tapi kembali ke hotel di Makkah, khususnya yang dekat dengan jamarat.

BACA JUGA:SELAMAT! Layanan Kesehatan Haji Indonesia Raih Apresiasi dari Pemerintah Arab Saudi

BACA JUGA:BSB Syariah Kenalkan Tabungan Haji U-din ke Mahasiswa UMP

Dalam perkembangan selanjutnya, tambahan kuota 20.000 mendapat approval (persetujuan) dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi pada 8 Januari 2024, dengan alokasi 10.000 untuk haji khusus dan 10.000 reguler.

Hal itu tertuang dalam MoU yang ditandatangani oleh Menteri Agama RI dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

MoU itu yang kemudian menjadi landasan Kemenag dalam menyiapkan layanan.

Mendapat kuota tambahan sebanyak 20.000, kata Hilman, tentu membuat pihaknya senang.

BACA JUGA:Sepulang Haji, Nenek Rogaya Temui Sekda Muba Apriyadi, Ada Apa Ya?

Namun, hal itu juga mengharuskan Kementerian Agama untuk berpikir keras, mulai dari skema pemberangkatan jemaah, hingga penyiapan layanan, baik di tanah air maupun Tanah Suci.

Apalagi, Kemenag belum pernah mendapat tambahan kuota hingga 20.000.

Sebelumnya, Kemenag pernah mendapat tambahan kuota 10.000 pada 2019, dan 8.000 pada musim haji 2023.

"Lalu tahun ini mendapat tambahan kuota 20.000, tambah menantang. Kita lakukan banyak simulasi," sambungnya.

BACA JUGA:Penuh Haru, Wakil Bupati OI Sambut Kedatangan Jemaah Haji Asal Ogan Ilir

Proses simulasi terus dilakukan, menyusul Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan baru tentang pembagian zona (zonasi) di wilayah Mina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: