Honda

Megawati Pengawal Konstitusi: Perjuangan Seorang Ibu yang Tak Kunjung Usai

Megawati Pengawal Konstitusi: Perjuangan Seorang Ibu yang Tak Kunjung Usai

Megawati bukan hanya mewarisi darah pejuang, tetapi juga jiwa yang konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan konstitusi. -IG@ presidenmegawati-

Puncak perjuangan Megawati terjadi pada peristiwa 27 Juli 1996, yang dikenal sebagai Kudatuli. 

Pada hari itu, kantor pusat PDI di Jakarta diserbu oleh kelompok pro-pemerintah yang ingin menggulingkan kepemimpinan Megawati. 

BACA JUGA:5 Merek Hp Dengan RAM Besar, Pas Banget Buat Kaum Budget Ngepas

BACA JUGA:Tingkatkan Program Pojok Baca Digital, Polda Sumsel Jalin Kersama dengan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel

Serangan ini menyebabkan kerusuhan besar dan beberapa orang kehilangan nyawa. 

Namun, peristiwa ini juga menguatkan posisi Megawati sebagai simbol perlawanan terhadap rezim otoriter Soeharto. 

Peristiwa Kudatuli menjadi titik balik penting dalam sejarah reformasi Indonesia. 

Megawati menunjukkan keteguhan dan keberaniannya, tidak menyerah pada tekanan dan intimidasi. 

BACA JUGA:Catat Tanggal Resminya, Bansos PKH dan BPNT Akan Dicairkan Via Pos, KPM Terima Dana Tambahan BLT MRP 2 Bulan

BACA JUGA:BLT MRP MItigasi Pangan Cair, Pemilik Kartu KIS Bisa Dapat Rp400rb Asal Penuhi 5 Syarat Ini!

Keberaniannya menginspirasi banyak orang, terutama kalangan mahasiswa dan aktivis, untuk terus memperjuangkan demokrasi dan reformasi.

Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, Indonesia memasuki era reformasi. 

Megawati memainkan peran penting dalam proses ini. 

Sebagai Wakil Presiden di bawah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati terlibat dalam upaya untuk memperbaiki sistem politik dan hukum di Indonesia. 

BACA JUGA:Laptop Lokal Axioo Mybook Hype 5 Vs Advance dan Asus Vivobook 14, Mana yang Lebih Gacor?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: