BBM Jenis Baru Meluncur September 2024, Benarkah Bahan Bakar Minyak Bersubsidi Akan Dibatasi?

Dengan dua opsi ini akan menambah beban produksi sehingga berdampak pada kenaikan Harga BBM yang dilakukan secara bertahap untuk yang non subsidi.

Kenaikan Harga BBM non subsidi ini akan dilakukan secara bertahap agar tidak membebani masyarakat.

BACA JUGA:WADUH! BBM Terindikasi Naik Pada 1 Juli, Imbas Dari Rupiah Yang Semakin Melemah

BACA JUGA:5 Merek Mobil yang Pas Dipakai Jajal Jalan Lintas Sumatera, Irit BBM dan Lajunya Kencang

"Nah pikiran kita kalau pun nanti dengan perbaikan, ini integrated ini, nanti bisa saja penaikannya nanti Rp 10 atau Rp 20 overtime jadi tidak terasa," ujar Luhut.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional,Taufik Adityawarman menyampaikan, untuk tahap awal ini BBM jenis baru akan dijual di 3 SPBU di Jakarta. 

"3 SPBU dulu di Jakarta. Ambil dari (kilang) Balongan, kan Balongan udah duluan bisa ultra low sulfur,"jelas Taufik. 

Pihaknya juga memastikan siap untuk memproduksi BBM jenis baru dikarenakan saat ini kilang Pertamina sudah memproduksi 900 ribu barel BBM diesel per bulan dengan sulfur 50 PPM.

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Cukupi Kebutuhan LPG dan BBM di Sumsel

BACA JUGA:Yamaha R15 V4 Motor Gagah, Irit BBM Tapi Tetap Powerful Di Dalam Kota 

Hanya saja belum ada kepastian apakan BBM jenias baru yang akan dihadirkan oleh pemerintah ini akan disubsidi atau tidak disubsidi. 

Di sisi lain, pemerintah juga berencana akan melakukan sosialisasi penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran pada 1 September 2024. 

Hal itu dikemukakan oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto belum lama ini. 

"Iya (September), jadi saya minta untuk sosialisasi dulu,"ujar Airlangga. 

BACA JUGA:5 Motor Sport Trail yang Populer di Indonesia, Irit BBM dengan Performa Apik

Sumber: