Lebanon Desak Penyelidikan Internasional, Ungkap Aktor Serangan Mematikan di Golan
Kondisi lapangan sepakbola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, pasca serangan roket pada Sabtu 27 Juli 2024.-Tangkapan Layar X @OliLondonTV-
Karena dia yakin, jika kelompok perlawanan di Lebanon, termasuk Hizbullah, hanya menjadikan target militer sebagai sasaran serangan.
Sebagaimana yang dilakukan Hizbullah selama ini.
BACA JUGA:4 Bansos Bakal Cair Agustus 2024, Khusus Wilayah Ini Dapat Tambahan Rp300 Ribu per Bulan
BACA JUGA:Ketegangan Kian Mendidih, Perang Israel vs Hizbullah di Ambang Pintu
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Minggu lalu bersumpah akan memberikan respon keras atas serangan Majdal Shams.
Sementara Iran sebagai pendukung dari Milisi Hizbillah, memperingatkan Israel untuk berhati-hati melakukan kampanye militer baru di Lebanon.
Karena, Iran menegaskan, hal itu dapat menyebabkan satu konsekuensi yang tak bisa diduga.
Pernyataan pihak Iran ini semakin mengkhawatirkan banyak pihak, jika perang terbuka yang sudah diambang pintu bukan hanya antara Israel dan Hizbullah, tapi juga bakal melebar.
BACA JUGA:14 Rumah Menteri di IKN Siap Huni Lengkap Terisi Perabot Produksi Dalam Negeri
BACA JUGA:PT Wijaya Karya Pracetak Gedung Buka Lowongan Kerja Magang WIKA Internship Program, Ini Syaratnya
Iran sebagai pendukung utama dari Hizbullah, tentunya tak akan tinggal diam jika proxinya di Lebanon tersebut diserang Israel.
Belum lagi kelompok-kelompok perlawanan lintas negara, yang secara ideology sejalan dengan Iran, juga akan ikut campur dalam ketegangan tersebut.
Diketahui, konflik bersenjata antara Milisi Hizbullah dengan Israel mulai memuncak pada Oktober 2023.
Saat itu Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas, mendukung warga Gaza dan pejuang Palestina melawan Israel dengan melakukan serangan lintas batas.
BACA JUGA:Daftar Nama Calon Pengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: