Honda

Dikerjakan Selama 3 Tahun, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Manganti Selesai, Dua Provinsi Segera Teraliri

Dikerjakan Selama 3 Tahun, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Manganti Selesai, Dua Provinsi Segera Teraliri

Jaringan Irigasi Manganti yang Telah Dilakukan Rehabilitasi oleh Kementerian PUPR Selama 3 Tahun.-Foto Kementerian PUPR-

Sementara itu Direktur Irigasi dan Rawa Ismail Widadi pun menambahkan, bahwa sumber air untuk daerah irigasi Mangati itu berasal dari Sungai Citanduy yang membendung di Mangati, Kecamatan Kedungreja, Jawa Tengah dan Kecamatan Lakbok, Jawa Barat.

"Rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi ini akan meningkatkan kondisi saluran air di D.I Manganti dan sarana sistem digitalisasinya juga lebih teratur.

BACA JUGA:5 Desa di Sulawesi Tenggara Dicaplok Proyek Bendungan Rp9 Triliun, Begini Kondisi Warganya

BACA JUGA:Kementerian PUPR Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Pada 43 Bendungan di Jawa, Ini Tujuannya?

Shingga irigasi tersier untuk lahan pertanian akan lebih optimal dan menambah kualitas hasil panen. 

Ini adalah aset milik kita yang harus kita jaga penggunaannya bersama," kata Ismail.

Disisi lain, Kepala Balai BBWS Citanduy Elroy Koyari mengatakan, pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di D.I Manganti ini mulai dilakukan pada tahun 2021-2024 dengan biaya Rp319,23 miliar. 

Lingkup pekerjaan yang direhabilitasi meliputi 77 km saluran primer dan 150 km saluran sekunder dengan luas layanan 21.035 hektar.

BACA JUGA:Resmi Beroperasi, Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan Miliki Daya Tampung 82 Juta Meter Kubik

BACA JUGA:Mulai Dikerjakan 2017, Bendungan Way Apu Bernilai 2,1 Triliun Rupiah di Maluku Tahun Ini Selesai

“Rehabilitasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan layanan irigasi seluas 26.153 hektar.

Sehingga diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) di wilayah layanan D.I Manganti dari semula 169 persen menjadi 220 persen,” ujar Elroy. 

Selain itu, BBWS Citanduy juga menerapkan digitalisasi pengelolaan sistem irigasi untuk pengoperasian pintu irigasi dalam rangka pengalokasian air dari petak yang paling hulu hingga petak yang paling hilir dengan konsep pembagian air yang adil dan merata dan dapat dimonitoring dan evaluasi secara real-time.

“Sistem ini meliputi alat untuk mengontrol operasional setiap pintu di jaringan irigasi Manganti, termasuk Bendung Manganti. 

BACA JUGA:Bendungan Rp 1,4 Triliun di NTB Ini Ditarget Selesai Agustus 2024, Bakal Aliri 70.000 Hektare Lahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: