Batu Akik Naga Sui: Terbentuk Karena Proses Vulkanik dan Hidrotermal

Batu akik Naga Sui umumnya dikaitkan dengan lingkungan vulkanik, selama letusan gunung berapi batuan cair yang disebut magma naik ke permukaan bumi atau menyusup ke dalam rongga batuan lain. 

Magma dapat membawa berbagai unsur dan mineral, termasuk cairan kaya silika ketika magma mendingin dan mengkristal ia melepaskan uap air dan cairan lain kebatuan di sekitarnya.

BACA JUGA:Menilik Pesona Batu Akik Cat Eye, Permata Bertuah yang Dipercaya Memiliki Banyak Keistimewaan, Apa Saja?

BACA JUGA:Sejuta Manfaat Batu Akik Merah Delima, Kekuatan Mistisnya Dipercaya Meningkatkan Vitalitas 

Cairan ini kaya akan silika dan mineral lainnya yang dapat mengendap dari larutan dan membentuk mineral baru seperti heliotrop. 

Batu akik Naga Sui memiliki tingkat kekerasan sekitar 6 sampai 7 pada skala kekerasan mohs, tidak banyak batu jenis lain yang mampu menggores batu ini oleh karena itu uji goresan sederhana sering kali bisa membedakan blostone dengan yang imitasi.

Batu akik Naga Sui terdiri dari silikon dioksida dan memiliki struktur kristal trigonal yang terdiri dari agregat mikrokristalin.

Clarity atau tingkat transparansi batu akik nagasui berkisar dari translusen sampai buram atau opal.

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Batu Akik Ati Ayam Jadi Primadona di Kalangan Kolektor Permata, Nomor 4 Paling Ampuh

BACA JUGA:8 Manfaat Batu Akik Jala Sutra, Nomor 4 Konon Dapat Meningkatkan Keharmonisan Rumah Tangga 

Ketika dipotong dan dipoles batu ini menunjukkan kemilau seperti kaca biasanya terlihat sedikit seperti berlilin atau beris.

Batu akik Naga Sui biasanya tidak melalui proses treatment apapun, batu ini merupakan salah satu jenis batu permata yang tidak menggunakan proses treatment mulai dari tambang sampai diperdagangkan.

Di dunia kuno batu ini dianggap sebagai batu atau Permata semi mulia dan digunakan secara luas sebagai seegel materai dan perhiasan serta diukir menjadi cangkir dekoratif.

Sumber: