Honda

Kenang Perjuangan Bangsa, Nobar Film Dokumenter Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Kenang Perjuangan Bangsa, Nobar Film Dokumenter Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Diskusi yang berlangsung usai pemutaran film dokumenter Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, hasil produksi Mahasiswa PPG Prajabatan Sejarah gelombang 2 Tahun 2023--

PALEMBANG, PALPRES.COMMahasiswa PPG Prajabatan Sejarah Nobar Film Pertempuran Lima Hari Lima Malam di PALEMBANG.

Film dokumenter yang ditonton, merupakan tugas proyek kepemimpinan mahasiswa Program Pendidikan Guru (PPG) Prajabatan Sejarah gelombang 2 Tahun 2023.

Kegiatan nobar film dokumenter bersejarah itu, berlangsung akhir pekan lalu di Utopia Collaboration Space, Palembang. 

Pemutaran film dokumenter yang terbuka untuk umum dan gratis itu, mendapatkan antuasias dari para pecinta sejarah di Palembang.

BACA JUGA:4 Jenis Batu Akik Pacitan Paling Populer di Kalangan Penghobi dan Kolektor Nusantara

BACA JUGA:Inter Milan dan AC Milan Melempem di Pekan Pembuka Liga Italia 2024-2025, Juventus vs Como 1907 Gimana?

Hal ini terlihat saat pelaksanaan pemutaran film dokumenter Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, mampu menyedot perhatian dari berbagai kalangan.

Dengan narasi yang kuat, film dokumenter ini mampu membawa penonton ke masa Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang.

Film ini mampu menggambarkan semangat juang dan kesatuan rakyat Palembang, dalam menghadapi tantangan di masa kemerdekaan.

Para mahasiswa PPG Prajabatan Sejarah yang terlibat project pemutaran film dokumenter Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang ini, yakni Rillo Abyudaya, Ali, Andi Saputra, Rusdi, Rizka Setya Rini, Hasanah dan Liza Nadiya.

BACA JUGA:Welber Jardim dan Jens Raven Tak Ikut ke Korea Selatan, Ini Alasan Pelatih Timnas Indonesia U20 Indra Sjafri

BACA JUGA:Kadin Indonesia Sebut Pentingnya Perkuat Sinergi Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045

Film dokumenter tersebut merupakan produksi para mahasiswa PPG Prajabatan Sejarah gelombang 2 Tahun 2023, melalui riset mendalam dan kolaborasi dengan sejarawan dan dosen pendidikan sejarah.

Ketua pelaksana sekaligus sutradara film dokumenter, Rillo Abyudaya, menjelaskan film dokumenter tersebut menampilkan rekaman sejarah serta wawancara dengan para narasumber yang merupakan sejarawan dan dosen pendidikan sejarah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: