Mengenal JDAM, Bom 'Pintar' Israel yang Sanggup Tembus hingga Struktur Bawah Tanah

JDAM dimuat di bawah sayap kiri F-16 Fighting Falcon, sebagai pendukung akurasi bom-Tech. Sgt. Scott Reed - USAF-Wikipedia
BACA JUGA:Jangan Salah Batu Akik Pirus Dapat Bantu Ekonomi Kamu Meningkat Tinggi
BACA JUGA:Rezeki Seret 2024? Coba Gunakan Batu Akik Tapak Jalak
Saat dipasang pada bom, kit JDAM diberi pengenal GBU (Unit Bom Terpandu).
Menggantikan Mark 80 atau BLU ( Bom, Live Unit) tata nama bom yang dipasanginya.
JDAM bukanlah senjata yang berdiri sendiri.
Melainkan merupakan paket panduan "baut" yang mengubah bom gravitasi terarah menjadi PGM.
BACA JUGA:Manchester United Tunjuk Ruud van Nistelrooy Gantikan Erik ten Hag
Komponen utama dari sistem ini adalah bagian ekor dengan permukaan kontrol aerodinamis, (badan) strake kit, dan gabungan sistem panduan inersia dan unit kontrol panduan GPS.
JDAM dimaksudkan untuk memperbaiki teknologi bom berpemandu laser dan pencitraan inframerah, yang dapat terhambat oleh kondisi tanah dan cuaca yang buruk.
Pencari laser kini dipasang pada beberapa JDAM.
Dari 1998 hingga November 2016, Boeing menyelesaikan lebih dari 300.000 perangkat panduan JDAMs.
BACA JUGA:Gabung Tokyo Sunbeams di Liga Jepang, Yolla Yuliana Atlet Paling Senior
Pada 2017, Boeing memproduksi lebih dari 130 perangkat per hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: