Limbah Non B3 dari Kilang Pertamina Plaju Jawab Permasalahan Budidaya Ikan di Sungai Gerong
Palet Plastik sebagai limbah non B3 dari Kilang, digunakan untuk penguatan struktur kolam tanah budidaya ikan.--Kilang Pertamina Plaju
General Manager RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Hermawan Budiantoro, mengungkapkan, Kilang Pertamina Plaju terpanggil untuk hadir sebagai solusi perikanan di Kabupaten Banyuasin.
Kilang Sungai Gerong, yang dibangun pada 1926, kini termasuk dalam wilayah Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin.
Pertamina, kata Hermawan, memiliki visi keberlanjutan jangka panjang, yang tidak hanya fokus pada laju bisnis.
Namun juga merangkul komunitas lokal untuk sama-sama maju.
BACA JUGA:Pelatihan Budidaya Maggot, Menuju Budidaya Ikan yang Lebih Berkelanjutan
BACA JUGA:Anti Boncos! 5 Umpan Alami Mancing Ikan Nilai Paling Gitu
“Dengan adanya penurunan potensi perikanan yang semakin berkurang, kita mencoba membantu memfasilitasi, menciptakan ekosistem dari mulai pembenihan, pelatihan pembuatan maggot untuk efisiensi dalam penyediaan pakan, sampai pemasaran,” jelasnya.
Dengan demikian perekonomian di daerah ini bisa maju dan meningkat.
Adapun dukungan yang diberikan berupa pelatihan pembuatan pakan hingga fasilitasi infrastruktur.
Pokdakan Barokah, didirikan sejak tahun 2018, dan didorong sejak 2022 melalui Program Belida Musi Lestari.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Tekan Emisi Kendaraan Perusahaan Wujudkan Langit Biru
BACA JUGA:Kick Off Bulan Energy and Loss, Kilang Pertamina Internasional Dorong Efisiensi Operasional
Awalnya, pokdakan ini cuma berfokus pada budidaya lele, dan beranggotakan 10 orang.
Kemudian, menyusul pada 2024, Kilang Pertamina Plaju turut mendorong didirikannya Pokdakan Tunas Makmur beranggotakan 12 orang.
Aktivitas dua Pokdakan ini terpantau masih berkontribusi pada pemenuhan permintaan patin di Sumatera Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: