Risiko Geopolitik Meningkat, OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga
Risiko Geopolitik Meningkat, OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga--OJK
Perkembangan tersebut menyebabkan premi risiko meningkat dan kenaikan yield secara global.
Hal ini mendorong aliran modal keluar (outflow) dari negara emerging markets, termasuk Indonesia, sehingga pasar keuangan emerging markets mayoritas melemah.
BACA JUGA:Tingkatkan Perekonomian, OJK Sumsel Babel Dorong Pembiayaan Usaha untuk Petani Kopi Sumsel
Kinerja perekonomian secara umum masih terjaga stabil di tengah lemahnya kondisi perekonomian global.
Inflasi inti terjaga serta neraca perdagangan masih mencatatkan surplus sejak Juli 2024.
Namun demikian, perlu dicermati Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang masih berada di zona kontraksi serta pemulihan daya beli yang berlangsung relatif lambat.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan sektor jasa keuangan (SJK) memiliki peran strategis.
BACA JUGA:Mengenal Wanita Tangguh Asal Lampung, Profil Sri Mulyani Menteri Keuangan 2 Periode
Khususnya dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen yang ditetapkan pemerintahan Prabowo Subianto.
Dia juga menegaskan OJK berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah guna mencapai target tersebut.
OJK memastikan bahwa sektor jasa keuangan didukung oleh risiko yang terkendali dan permodalan yang kuat. Sehingga mampu untuk berkontribusi pada target pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Mahendra mengatakan jika OJK mendorong peran sektor jasa keuangan dalam meningkatkan kredit dan pembiayaan.
BACA JUGA:7 Tips Jitu Untuk Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros, Harus Kamu Coba Ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: