Begini Sejarah Lapangan Minas Milik PHR, Telah Berdiri 80 Tahun Lalu, Sosok Ini Penemunya
Pompa angguk tertua di Minas sekaligus menandai temuan sumur minyak pertama. -Istimewa-
BACA JUGA:Hari Lahan Basah Sedunia, PHR Turut Serta Jaga Ekosistem Gambut di Pulau Terluar Indonesia
Kemunculan e-MARS dan VENUS berawal dari gagasan banyaknya sumur idle di WK Rokan dan rendahnya minyak dengan metode lama, utamanya di Minas.
“Para perwira PHR membuktikan teknologi dan cara berpikir baru dapat mengungkap cadangan minyak dari lapangan tua,” ujar Executive Vice President (EVP) Upstream Business Andre Wijanarko.
PHR dikenal sebagai produsen minyak berkualitas tinggi.
Minas, adalah penghasil minyak ringan dengan kualitas baik rendah sulfur atau dikenal sebagai Sumatran Light Crude (LSC).
Sementara di Duri, minyak berat mengandung tar dan aroma belerang.
Kini, lebih dari 11 miliar barel minyak mentah telah diproduksi tidak hanya dari lapangan Minas, tapi juga sejumlah lapangan-lapangan besar, di antaranya Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan dan Pagar.
Dengan kegiatan pengeboran yang aktif, produksi minyak Pertamina Hulu Rokan saat ini mencapai 160 ribu barrel oil per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: