Citraland
Honda

Presiden Bashar al-Assad Jatuh, Satelit Tangkap Pergerakan Militer Rusia di Suriah

Presiden Bashar al-Assad Jatuh, Satelit Tangkap Pergerakan Militer Rusia di Suriah

Citra satelit Maxar menangkap dua pesawat angkut militer An-124 Rusia bersiap memuat kargo di pangkalan udara yang terletak di Suriah barat-Tangkapan Layar X @ContestedG-


Citra satelit juga menangkap dua kapal perang jenis fregat Rusia masih berada di lepas pantai Pelabuhan Tartus.-Tangkapan Layar X @jurgen_nauditt-

Sedangkan dari rekaman drone, ISW menunjukkan konvoi militer Rusia sedang transit, namun tak dipastikan menuju ke Pelabuhan Tartus atau Pangkalan Udara Hmeimim.

Namun laporan pergerakan aset militer Rusia, menunjukkan bahwa Rusia menarik sebagian darinya dan meneruskan aset di Suriah selatan ke pantai barat.

Sementara itu, setelah jatuhnya Bashar al-Assad, militer Israel begrerak cepat ‘menyapu’ semua aset militer Suriah agar tak jatuh ke tangan pemberontak.

BACA JUGA:Ngotot Serang Gudang Senjata, Israel Bunuh 10 Warga Sipil Suriah, Termasuk Ibu dan 2 Anak

BACA JUGA:Serangan Udara Israel Tewaskan 3 Anak Suriah di Lebanon, Ini Respon Sangar Hizbullah

Israel serang 500 sasaran

Hanya beberapa saat jatuhnya Bashar al-Assad, Pasukan Pertahanan Israel (ID), menyerang hampir 500 sasaran di Suriah.

Israel juga menghancurkan angkatan laut, dan menghancurkan nyaris sebagian besar aset militer di wilayah Suriah yang diketahui.  

Namun keberhasilan Israel merebut puncak tertinggi di Suriah, yaitu Gunung Hermon, mungkin merupakan salah satu hadiah yang paling bertahan lama.

BACA JUGA:Militer Israel Gempur Suriah Lewat Serangan Udara, 12 Petempur Pro-Iran Tewas

BACA JUGA:Saat Ramadan, Pesawat Israel Bom Kedubes Iran di Suriah

Meskipun para pejabat bersikeras bahwa pendudukan di sana hanya bersifat sementara.

“Gunung Hermon sangat penting secara trategis, karena merupakan tempat tertinggi di Suriah, menghadap langsung ke Lebanon, Suriah, dan Israel.

Sehingga idak ada yang bisa menggantikan Gunung Hermon,” tukas Efraim Inbar, Direktur Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem (JISS).  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: