Honda

BAHAYA! Peralatan Monitoring Gempa dan Tsunami Dicuri, Ini 12 Kasus yang Terjadi

BAHAYA! Peralatan Monitoring Gempa dan Tsunami Dicuri, Ini 12 Kasus yang Terjadi

Kasus terbaru pencurian dan perusakan terhadap peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami terjadi di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, pada 12 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WITA.-IG@daryonobmkg-

Mirisnya, lanjut Daryono, wilayah yang peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunaminya dicuri, adalah wilayah yang secara tektonik merupakan daerah rawan gempa karena berada di jalur patahan aktif Sesar Walanae. 

Berdasarkan laporan Pusat Gempa Nasional (Pusgen, 2017), lanjut Daryoni, Sesar Walanae di Sulawesi Selatan bukanlah sesar mikro, melainkan sesar regional yang dapat memicu gempa hingga magnitudo Mw7,1.


Lokasi kasus pencurian dan perusakan peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami milik BMKG-IG@daryonobmkg-

“Menurut peta seismisitas/kegempaan, kawasan Teluk Mandar, Pinrang, Rappang, dan Pare Pare memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi akibat aktivitas Sesar Walanae. 

Selain gempa bumi, wilayah ini juga berpotensi mengalami dampak ikutan gempa yaitu longsor (landslide), runtuhan batu (rockfall), dan likuifaksi,” papar Daryono.

BACA JUGA:Update BMKG, Pagi Ini Gempa 5.5 Magnitudo Guncang Jayapura Papua, Tak Berpotensi Tsunami

BACA JUGA:Pagi Ini Gempa Bumi 6.0 Magnitudo Guncang Halmahera Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Sebagai catatan, ditambahkan Daryono, wilayah ini pernah diguncang gempa dahsyat berkekuatan Mw6,0 pada 29 September 1997, yang mengakibatkan16 orang meninggal dunia, 35 orang luka berat, 50 rumah rusak berat, dan lebih dari 200 rumah rusak ringan.

Dampak Pencurian terhadap Keselamatan Masyarakat

Masih menurut Daryono, pencurian peralatan BMKG sangat merugikan keselamatan masyarakat.

Karena tanpa sensor gempa yang berfungsi, maka kecepatan dan akurasi BMKG dalam memberikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami di Sulawesi Selatan akan menurun.

BACA JUGA:Pagi Ini, Gempa 6.2 Magnitudo Guncang Pulau Morotai Maluku Utara, Tak Berpotensi Tsunami

BACA JUGA:Gempa Tektonik 5.0 Magnitudo Guncang Jambi, Gentaran hingga Bengkulu Utara, Tak Berpotensi Tsunami

“Perlu diingat, bahwa wilayah Sulawesi Selatan juga pernah terdampak tsunami dari Teluk Mandar yang dipicu gempa Mw6,3 pada 11 April 1967, menyebabkan 58 orang meninggal dunia,” ujar Daryono.

Imbauan kepada Masyarakat dan Pemda

“Kami memohon dengan sangat kepada masyarakat untuk tidak melakukan vandalisme, perusakan, atau pencurian peralatan BMKG. 

Jika belum bisa aktif terlibat dalam mitigasi bencana dan pengurangan risiko bencana, setidaknya jangan merusak alat yang bertujuan melindungi keselamatan banyak orang di Sulawesi Selatan,” harap Daryono.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: