Biadab! OPM Bunuh dan Aniaya Guru serta Tenaga Kesehatan di Yahukimo

TNI bersama aparat terkait saat mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura -Tangkapan Layar IG@puspentni-Pusat Penerangan TNI
Prajurit TNI saat memeriksa kondisi kesehatan salah satu warga yang dievakuasi dari Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.-Tangkapan Layar IG @Puspen_TNI-Pusat Penerangan TNI
Tindak Tegas Pelaku
BACA JUGA:Keren! 2 Pesawat Tempur TNI AU Sukses ‘Paksa Turun’ Pesawat Asing
BACA JUGA:Mantap! TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Jaringan Internasional, Nilainya Milyaran Rupiah
Selain itu, TNI meningkatkan pengamanan di wilayah rawan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menindak tegas pelaku serangan ini.
Kapuspen TNI memegaskan, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Papua sangat penting bagi kemajuan dan masa depan masyarakat setempat.
Oleh karenanya, TNI akan terus mendukung perlindungan mereka serta memastikan keamanan di wilayah yang berpotensi mengalami gangguan keamanan.
Kapuspen TNI kembali menegaskan, TNI tidak akan tinggal diam terhadap aksi-aksi biadab dan pengecut yang mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua.
BACA JUGA:TAMPIL GARANG! Heli Canggih TNI AL Gelar Operasi di Laut Mediterania, Ini Misinya
BACA JUGA: Keren! Prajurit TNI AL Diasah Jadi Pelatih Sniper, Cek Kegarangannya
Heli Canggih TNI AU Pantau Banjir
Sementara itu, helikopter canggih TNI AU Super Puma H-3218 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, dikerahkan untuk patroli udara memantau dampak banjir di Kabupaten Pelalawan, Riau, belum lama ini.
Misi helikopter dipimpin Kapten Pnb Tian menjadi bagian dari latihan standby SAR (Search and Rescue) di Lanud Roesmin Nurjadin.
Demikian diungkap Pusat Penerangan TNI dalam laman media sosial X @Puspen_TNU.
BACA JUGA:Unjuk Naluri Tempur di Atas KRI Sultan Iskandar Muda-367, Cek Kesigapan Prajurit TNI AL
BACA JUGA:2 Kapal Perang Canggih Buatan Italia Siap Perkuat TNI AL, Cek Spek Gaharnya!
Diketahui, banjir sejak 17 Maret 2025 disebabkan meluapnya Sungai Kampar akibat curah hujan tinggi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: