Honda

Upaya Penipuan Online Diperkirakan Meningkat Jelang Idulfitri, Ini Tips untuk Menghindarinya

Upaya Penipuan Online Diperkirakan Meningkat Jelang Idulfitri, Ini Tips untuk Menghindarinya

Upaya Penipuan Online Diperkirakan Meningkat Jelang Idulfitri, Ini Tips untuk Menghindarinya--

PALPRES.COM- Berbagai kegiatan saat Ramadan diprediksi akan menjadi momentum pendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.

Namun, perlu diwaspadai adanya oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan upaya penipuan demi mencari keuntungan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan bahwa akan ada kenaikan upaya penipuan online saat Ramadan, terutama menjelang Idulfitri.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan bahwa menurut data layanan pengaduan konsumen, terdapat 1.512 pengaduan terkait social engineering pada pekan ketiga dan keempat Februari 2025.

BACA JUGA:AdaKami Manfaatkan Teknologi AI untuk Menekan Penipuan Digital

BACA JUGA: Pinjol AdaKami Resmi dari OJK, Limit Pinjaman Hingga Rp80 Juta Tanpa Jaminan, Bunga Rendah Cepat Cair

Angka ini meningkat sekitar 46% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 1.033 pengaduan. 

Mengantisipasi hal tersebut, PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), platform fintech lending terdepan dari sisi teknologi di Indonesia, mengajak masyarakat terus memperkuat pengamanan data pribadi agar tidak menjadi korban kejahatan digital.

“Modus penipuan digital terus berkembang. Tidak hanya manipulasi psikologis yang menjadi modus social engineering atau phishing, kini bahkan muncul modus baru seperti SMS penipuan dengan metode fake Base Transceiver Station (BTS) memungkinkan para pelaku mengirim SMS penipuan secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator. Kami mengimbau masyarakat agar waspada terhadap modus-modus tersebut dengan tidak membagikan data pribadi kepada orang tidak dikenal dan selalu memverifikasi keaslian informasi langsung melalui saluran resmi,” ujar Jonathan Kriss, Brand Manager AdaKami.

Jonathan menambahkan bahwa berdasarkan data internal AdaKami, pihaknya menemukan sejumlah akun palsu di berbagai platform media sosial yang mencatut nama AdaKami.

BACA JUGA:Waspada Ya! Modus Baru Penipuan 2025 Lewat Link DANA Kaget, Cuan Terkuras Tanpa Disadari

BACA JUGA:WASPADA! Klaim Saldo DANA Kaget Hanya di Link Resmi, Hindari Modus Penipuan 2025

Akun palsu ini diduga digunakan untuk melancarkan aksi penipuan.

Beberapa kasus bahkan melibatkan klaim palsu bahwa AdaKami telah mengirim dana ganda.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: