Honda

Habiskan Dana Rp104 Triliun, Pulau Reklamasi Ini Sempat Mangkrak 21 Tahun, Lokasinya Disini!

Habiskan Dana Rp104 Triliun, Pulau Reklamasi Ini Sempat Mangkrak 21 Tahun, Lokasinya Disini!

Ilustrasi pulau reklamasi pertama di Bali-Net-

PALPRES.COM - Pulau Bali merupakan surganya pariwisata yang dikenal dengan pantai-pantai indah dengan budaya yang kaya, ternyata menyimpan cerita menarik di balik pesonanya.

Salah satunya adalah perjalanan panjang proyek pulau buatan pertama di Bali, yakni Pulau Serangan dengan luas kurang lebih 523 hektar.

Proyek ambisius tersebut diketahui telah menghadapi tantangan dan perjalanan yang penuh liku sejak pembuatannya.

Pulau Serangan ternyata telah dibuat pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Kuliner khas Palembang, Rasa Mantap dan Bikin Nagih, Mau Coba?

Pemberian namanya sendiri diambil dari gabungan dua kata 'Sira' yang berarti sayang dan 'Angen' yang artinya kangen.

Pulau ini disebut sebagai surga tersembunyi, lantaran dulunya merupakan kawasan pulau dengan luas sekitar 100 hektare.

Selanjutnya pada tahun 1990an, pemerintah pun menetapkan pulau ini menjadi kawasan wisata dengan membangun reklamasi.

Hasilnya, pulau buatan seluas kuraang lebih 500 hektare telah dibuat, tapi pengembangan wisata tidak bisa difungsikan.

BACA JUGA:Jangan Ketinggalan! Ada Kesempatan Langka dari OVO, Klaim Saldo Gratis dengan Mudah

Pemberhentian ini terjadi lantaran kurangnya anggaran akibat krisis ekonomi yang terjadi masa itu.

Dimana pengelolaanya sendiri menjadi tanggungjawab Bali Turtle Island Development (BTID) pada tahun 1995 hingga 1998.

Akan tetapi, proyek pengembangan wisata pulau buatan pertama di Bali ini dilanjukan di tahun 2019.

Sempat mangkrak selama kurang lebih 21 tahun tersebut, akan mengandeng Kura Kura Bali untuk membangun kawasan pariwisata modern nan ramah lingkungan.

BACA JUGA:Real Tanpa KTP, Cara Pinjam Uang Tersimpel 2023 pakai OVO, Langsung Cair Rp10 Juta

Pariwisata ini akan membranding nama baru Pulau Serangan yang dikenal menjadi Pulau Penyu dengan sebutan 'Island of Happiness'.

BTID telah berinvestasi sebesar Rp104 triliun untuk pulau buatan yang dijadikan tempat khusus untuk pariwisata ini.

Dana investasi sebesar itu rencananya akan digunakan untuk membangun resort, pelabuhan marina hingga sekolah internasional.

Sebab, jaraknya yang dekat dengan pusat kota, pulau ini diharapkan menjadi surga wisata masa depan di Pulau Bali yang dapat meningkatan perekonomian masyarakat setempat. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: