Honda

Pesona Objek Wisata di Belitung Diakui UNESCO, Laut Birunya Dihiasi Batu Granit Terbesar di Bibir Pantai

Pesona Objek Wisata di Belitung Diakui UNESCO, Laut Birunya Dihiasi Batu Granit Terbesar di Bibir Pantai

Pesona objek wisata di Belitung memang mempesona dengan laut biru dihiasi batu granit di bibir pantai sehingga diakui UNESCO--Sumber: Indonesia Travel

BELITUNG, PALPRES.COM – Pesona objek wisata di BELITUNG memang sangat indah sehingga diakui UNESCO.

Keindahan objek wisata di Belitung ini bahkan banyak sekali landskap alam hingga batu granit terbesar.

Wajar saja jika Tanah Belitung dianggap sebagai Global Geopark sejak tahun 2021 kemarin.

Melansir dari palpres.bacakoran.co, kawasan Geosite Belitong memiliki 17 objek wisata yang menjadi destinasi menarik bagi wisatawan.

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Daftar KIP Kuliah 2024, Kuliah Gratis Dapat Uang Saku, Cek Syarat dan Besaran Dana Penerima

Namun terdapat 4 pesona objek wisata yang diulas dalam artikel ini.

Apa saja objek wisata yang menjadi bagian dari Geosite Belitong ini, yuk disimak artikelnya.

1. Tanjung Kelayang Trias Granite

Pesona air lautnya yang biru dan tekstur pasirnya yang halus, tapi yang buat unit batuan granit yang ada di sini umumnya sudah mencapai sekitar 213 juta tahun

BACA JUGA:4 Cara Memutihkan Wajah dengan Lidah Buaya, Terbukti Glowing dalam 1 Hari

Melansir dari Geopark Belitong, geosite ini berada di ujung provinsi granit di Asia Tenggara.

Di sana menyuguhkan pemandangan eksotis dari dari struktur batuan pantai.

Usia granit tor trias ini pun tidak main-main bisa mencapai 213 tahun lalu.

Tidak heran jika bebatuan pantai yang tersusun secara morfologi ini menjadi warisan dunia.

BACA JUGA:Apa Resolusi Kamu di Tahun 2024? Coba Deh Dibuat Biar Hidup Terarah Menuju Sukses, Begini Caranya!

Gugusan pulau kecil terbentuk dari struktur bebatuan tersebut di atas air laut yang sangat jernih sehingga membentuk panorama yang indah.

Di sana kamu bisa menikmati beberapa pulau nan indah seperti Pulau Kelayang, Pulau Kepayang, Pulau Burung, Pulau Lengkuas, Pulau Garuda, Batu Berlayar, Pulang Malang Ara dan lainnya.

Keanekaragaman hayati di dasar laut juga merupakan daya tarik yang populer. Atraksi budaya penting lainnya termasuk mercusuar kolonial di Pulau Lengkuas.

2. Peramun Hill Granite Forest di Desa Aik Semular Kecamatan Sijuk

BACA JUGA:CATAT! Tanggal Penting SNBP 2024, Masa Sanggah Sekolah Hingga 17 Januari 2024 Pukul 15.00 WIB

Tempat ini memiliki sekitar 149 spesies tumbuhan dan kebanyakan merupakan tanaman obat atau ramuan.

Selain itu, kamu juga bisa menemukan hewan tarsius atau primata terkecil di dunia yang langka dan dilindungi.

Geopark Belitong menulis, nama 'Peramun' berarti ramuan atau dengan kata lain kawasan tersebut masih sangat banyak tanaman obat.

Beberapa obat yang ada di sana bisa mengobati berbagai penyakit seperti darah tinggi, malaria, diabetes, proses persalinan dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Ingin Gawai Kamu Kembali Baru Lagi? Cukup Gunakan Cara Ini, Dijamin Kamu Gak Perlu ke Counter

Tumbuhan ini digunakan dalam produksi suvenir unik yang disebut geo-herbal.

Tanaman lain juga tersedia sebagai oleh-oleh berupa produk kerajinan. Tarsius Horsfield (Chepalopacus bancanussaltator) yang langka juga dapat ditemukan di sini.

Bukit Peramun juga memiliki lanskap TOR yang sangat bagus khas Pulau Belitung dan sekitarnya.

Pengunjung dapat mendaki di hutan granit sambil mengamati tumbuhan dan tarsius.

BACA JUGA:Inilah Motor Baru Honda Win 100 Reborn, Cuma Rp15 Jutaan, Iritnya Tembus 62,5 Kilometer

3. Kuale Granite Mangrove Forest di Desa Kuale Sijuk

Hutan mangrove granit menjadi daya tarik di tempat ini, ada juga sungai kuala yang terbentuk dari pergeseran lempengan sejak 145 juta tahun lalu serta majsid tertua dan bersejarah di Belitong

Untuk menuju ke Kuale Granite Mangrove Forest membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga 45 menit dari bandara Hanandjoedin.

Sungai Kuala terjadi ketika Lempeng Banda, Lempeng Argo, dan Busur Woyla terpisah dari Australia, bergerak menuju Asia Tenggara sekitar 145 juta tahun yang lalu.

BACA JUGA:Cara Mudah Putihkan Wajah dan Bebas Jerawat, Hindari 9 Jenis Makanan Ini

Tren sungai yang ditelusuri di sepanjang barat daya sesuai dengan pergerakan tersebut.

Situsnya sendiri merupakan batuan granit khas bakau yang menjadi tempat ditemukannya sedikitnya 6 jenis pohon bakau.

Pada abad ke-19, kawasan ini dikenal sebagai pelabuhan dagang yang menghubungkan sungai dengan Laut Natuna di utara.

Kawasan ini menawarkan suasana mangrove yang menakjubkan.

BACA JUGA:Hadirkan Baterai 6000mAh, Infinix Hot 30 Play, HP 1 Jutaan dengan Desain Menawan, Cek Spesifikasinya

Pengunjung bisa berjalan menyusuri track sepanjang 650 meter di sepanjang tepian sungai sambil menikmati hutan bakau.

Masjid tertua keempat di Belitong yang terletak di sekitar sungai ini merupakan penanda kehadiran Islam di Kuale pada masa-masa akhir kerajaan terbesar dan tertua di Belitong.

Sekitar 300 meter barat laut terdapat kelenteng Konghucu kuno yang dibangun dua tahun lebih awal dari masjid.

Keduanya telah ada secara harmonis di Belitong selama beberapa dekade yang lalu.

BACA JUGA:Persiapan Musim Hujan, Mobil Listrik Imut Ini Muat 2 Orang, Harganya Setara Motor Matic Honda

Pelapukan Granit Tanjung Pandan berupa pasir kuarsa/endapan aluvial, berumur Kuarter.

Ditemukan juga sejumlah balok granit asal Tanjung Pandan, Trias, berumur 208 hingga 245 juta tahun.

4. Lumut Hill di Desa Limbongan Kecamatan Gantung

Keunikan dari Lumut Hill ada sumber mata air yang tidak pernah kering sepanjang tahun.

BACA JUGA:Minum Susu Sebelum Tidur, Rasakan 6 Manfaat yang Kamu Alami di Badan dan Wajah Pun Bisa Glowing

Tempat ini juga ditumbuhi 9 jenis anggrek, 9 jenis lumut dan beberapa jenis dari tumbuhan pasak bumi.

Untuk mencapai ke lokasi ini membutuhkan jarak tempuh 76 kilometer atau 82 menit dari Bandara Hanandjoedin.

Geosite Moss Hill merupakan kawasan konservasi dengan kekayaan keanekaragaman hayati di atas batuan metasedimen flysch pada Formasi Kelapa Kampit.

Bioma tersebut terdiri dari berbagai jenis lumut dan anggrek hutan hujan tropis termasuk sekitar 9 spesies lumut (Bryophytasp.), sekitar 9 spesies anggrek (Orchidaceae), dan pasakbumi (Eurycomalongifolia).

BACA JUGA:5 Tempat Wisata di Bangka Belitung yang Instagramable, Ada Rumah Keong yang Unik hingga Museum Kata

Kawasan ini juga merupakan sumber air yang penting sehingga dianggap suci oleh masyarakat setempat.

Nilai kawasan sebagai sumber air menjadi tanggung jawab budaya bercocok tanam lokal di Belitong yang tidak bergantung pada musim dan dapat dilakukan sepanjang tahun.

Daerah perbukitan merupakan daerah yang terisolasi satu sama lain oleh lembah dan punggung gunung.

Kawasan hutan hujan tropis ini memiliki kelembapan dan penguapan yang tinggi serta sedikit sinar matahari yang menembus naungan pepohonan.

BACA JUGA:Batu Akik Koleksi Sri Sultan Hamengku Buwono X, Intip Khasiat Gaib Batu Akik Kecubung Wulung

Kondisi tersebut memungkinkan lumut, pakis, anggrek, dan tumbuhan epifit tumbuh subur di permukaan bebatuan dan pepohonan.

Bukit ini sendiri merupakan titik tertinggi di wilayah tenggara Pulau Belitung. Pengunjung bisa menikmati pemandangan indah di puncak Bukit Lumut.

Pengunjung bisa menjelajahi perbukitan, menikmati udara segar dan indahnya pemandangan tenggara Pulau Belitong.*

Artikel ini sudah tayang di palpres.bacakoran.co dengan Judul Pesona Geopark Belitong Diakui UNESCO, Wisata Baru Wajib Kamu Kunjungi Saat Berada di Negeri Laksar Pelangi"

BACA JUGA:Inilah Batu Akik Asli dari Wonogiri, Memiliki Khasiat Tiada Tara Hingga Bisa Mengeluarkan Cahaya Api!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: