Honda

Bukti Perwujudan Akselerasi Digital, Pengguna QRIS di Sumsel Tembus 1,3 Juta User

Bukti Perwujudan Akselerasi Digital, Pengguna QRIS di Sumsel Tembus 1,3 Juta User

Bukti Perwujudan Akselerasi Digital, Pengguna QRIS di Sumsel Tembus 1,3 Juta User --

PALPRES.COM- Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan diprediksi akan tetap kuat ditahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan turut didorong oleh perubahan yang dihasilkan dari revolusi digital dalam sistem pembayaran. 

Ekonom Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Fathahillah Dipanegara Wicaksana dalam kegiatan Capacity Building Wartawan Ekonomi Bisnis Sumsel (WEBS) di Bandung memaparkan, berbagai akselerasi inovasi digital pada sistem pembayaran nasional yang tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia.

Di Sumatera Selatan (Sumsel), revolusi digital ini disambut positif oleh masyarakat tercermin dari jumlah pengguna QRIS Sumsel yang mencapai angka 1.301.999 hingga Desember 2023, atau terjadi penambahan sebanyak 510.361 pengguna baru sepanjang tahun 2023. 

BACA JUGA:Sinergi Insan Wartawan dan Bank Indonesia Sumsel Lewat Capacity Building

BACA JUGA:2024, Ekonomi Sumatera Selatan Diprediksi Tetap Kuat di Kisaran 4,9-5,7 Persen

Selain itu, jumlah merchant QRIS juga meningkat menjadi 780.886 merchant, dengan penambahan sebesar 163.005 merchant selama tahun 2023.

Sejalan dengan pertumbuhan pengguna dan pedagang tersebut, volume transaksi QRIS sepanjang tahun 2023 mencapai angka 21.493.649, yang melebihi target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 160 persen. 

Selain akseptansi QRIS, tingkat elektronifikasi transaksi pemerintah daerah di Sumsel juga menunjukkan kinerja yang positif.

Pada tahun 2023, seluruh Pemerintah Daerah di Sumatera Selatan berhasil memperoleh klasifikasi sebagai Pemerintah Daerah Digital, meningkat dari sebelumnya di tahun 2022 hanya 13 kabupaten/kota yang terklasifikasi digital.

BACA JUGA:Bank Indonesia Terbitkan Kumpulan Masukan Masyarakat Atas Pengembangan Rupiah Digital

BACA JUGA:SEPAKAT, Bank Indonesia dan Bank Korea Implementasikan Penggunaan Mata Uang Lokal di 2024

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, M Latif menambahkan pertumbuhan ini didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi yang baik. 

“Di tahun 2024 ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,9-5,7% (yoy) seiring dengan penyelesaian pembangunan proyek strategis nasional (PSN) dan pemilihan umum,”ungkap M Latif. 

Di sisi lain, inflasi Sumatera Selatan pada Januari 2024 cenderung lebih tinggi dari inflasi nasional yakni sebesar 3,35% (yoy). 

Inflasi ini utamanya disumbang oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, dan beras. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Sumsel Dukung Program Pemerintah Wujudkan Percepatan dan Perluasan ETPD

BACA JUGA:Gelar Syariah Festival Sriwijaya, Ini 3 Fokus Bank Indonesia untuk Memperkuat Ekonomi Syariah di Sumsel

Meskipun masih berada dalam sasaran inflasi nasional, namun kondisi ini perlu diwaspadai. 

 

Oleh karenanya TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi melalui strategi 4K: Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

Selain pemaparan materi di kelas, para peserta jurnalis juga diajak untuk melakukan studi banding ke beberapa destinasi wisata Kota Bandung.

Seperti mencoba moda transportasi kereta cepat Whoosh, mengunjungi objek wisata terapung Floating Market, hingga menyaksikan penampilan kesenian daerah di Saung Angklung Udjo. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Sumsel Dukung Program Pemerintah Wujudkan Percepatan dan Perluasan ETPD

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Ricky P Gozali menyampaikan, kegiatan capacity building ini diharapkan tidak hanya menambah wawasan para jurnalis terkait perkembangan konomi terkini.

Namun juga dapat memberikan inspirasi untuk menulis masukan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam pengembangan sektor pariwisata di Sumatera Selatan, terutama di kota Palembang. 

“Dalam pengembangan sektor pariwisata kita dapat mengacu pada strategi 3A 2P yang meliputi Akses, Atraksi, Amenitas, Promosi dan Pelaku Pariwisata. Saya rasa Bandung mampu mengembangkan kelima komponen dengan baik. Kami berharap dengan hadirnya rekan-rekan di sini, Sumsel dapat mengadopsi strategi-strategi tersebut untuk peningkatan sektor pariwisata Sumsel yang tidak kalah potensial”, jelas Ricky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: