Honda

Apakah Puasa Setengah Hari Diperbolehkan dalam Islam? Ini Penjelasan Ulama

Apakah Puasa Setengah Hari Diperbolehkan dalam Islam? Ini Penjelasan Ulama

Apakah puasa setengah hari diperbolehkan dalam Islam? Ini penjelasan ulama.-pexel.com/Gül Işık-

PALPRES.COM – Apakah boleh puasa setengah hari dalam Islam?

Puasa di bulan Ramadan adalah sebuah kewajiban bagi umat Islam. 

Lama pelaksanaan puasa sudah diatur oleh Allah SWT secara jelas pada surat Al Baqarah ayat 187, terutama penggalannya yang memiliki arti "Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam."

Malam diartikan sebagai ketika matahari tenggelam atau tepat ketika adzan magrib.

BACA JUGA:Golongan Orang yang Rugi Saat Puasa Ramadhan, Siapa Mereka? Simak Apa Kata Ustadz Das'ad Latif

BACA JUGA:5 Manfaat Pergi Sholat Jum'at dengan Berjalan Kaki

Waktu berbuka puasa juga disebutkan dalam Hadits Riwayat Bukhari,

إِذَا أَقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَا هُنَا ، وَأَدْبَرَ النَّهَارُ مِنْ هَا هُنَا ، وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ ، فَقَدْ أَفْطَرَ الصَّائِم

Artinya, "Jika malam menjelang di sini dan siang pergi di sini, dan matahari terbenam, maka orang yang berpuasa hendaknya berbuka."

Dari dalil di atas jelas bahwa tidak ada istilah puasa setengah hari dalam Islam. 

BACA JUGA:Terungkap! 8 Hal Ini Tidak Membatalkan Puasa, Tapi…

BACA JUGA:Waktu Mustajab di Bulan Ramadan: Doa yang Belum Terkabul Langsung Dikabulkan Allah SWT, Rugi Kalau Dilewatkan!

Bahkan, tidak ada satupun dalil yang membahas atau menjatuhi hukum mengenai hal ini.

Puasa setengah hari atau puasa beduk di Indonesia hanyalah tradisi

Ini diterapkan untuk mengajarkan berpuasa kepada anak-anak yang belum balig. 

Puasa setengah hari dilaksanakan dari terbit fajar hingga pukul 12.00 WIB atau azan zuhur.

BACA JUGA:Amalan Doa Puasa Ramadan Hari Keempat: Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya

Tentu saja, puasa setengah hari bagi orang dewasa atau sudah akil balig hukumnya tidak boleh.

Sultan Abdillah dalam buku Risalah Puasa mengatakan bahwa puasa adalah ibadah kepada Allah dengan menahan makan dan minum, serta segala yang membatalkan puasa dari sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Syarat pertama sahnya puasa seseorang adalah dilaksanakan sejak terbitnya fajar (sahr) sampai terbenamnya matahari. 

Apabila dilaksanakan selain waktu tersebut, puasanya dianggap batal. Bagaimana pendapat ulama mengenai hal ini?

 

Hukum Puasa Setengah Hari dalam Islam

Sejumlah ulama membolehkan puasa setengah hari diterapkan kepada anak-anak yang belum balig.

Dengan begitu mereka terbiasa berpuasa di bulan Ramadan. 

Tradisi ini hanya digunakan sebagai alat training saja, bukan dihitung sebagai ibadah.

Sebab jika merujuk pada syarat dan ketentuan puasa Ramadan, Muslim yang mengerjakan puasa setengah hari dianggap tidak sah. 

Maka orangtua perlu menyampaikan hal ini kepada sang anak, sehingga ia tidak salah kaprah memahami puasa Ramadan.

Adapun tata cara pelaksanaannya bisa disesuaikan dengan kemampuan si anak. 

Kalau anak hanya mampu menahan lapar sampai pukul 12.00 siang, maka ia boleh membatalkannya.

Tingkatkan durasi puasa setengah hari anak, seiring bertambahnya usia. 

Ketika usianya 7 tahun, ia boleh berpuasa sampai pukul 12.00.

Usia 8 tahun pukul 14.00, dan seterusnya sampai berhasil puasa hingga maghrib.

Menurut Ustad Azhar Idrus, orangtua tidak boleh memaksakan kesanggupan sang anak untuk melaksanakan puasa Ramadan selama anak tersebut belum baligh. 

Jika dipaksa, anak malah enggan berpuasa atau justru jatuh sakit.

Sementara Ustad Khalid Basalamah menyarankan tradisi puasa setengah hari dihilangkan. 

Orangtua sebaiknya mengajarkan anaknya berpuasa 1 hari full. 

Sebab, tidak ada istilah puasa setengah hari dalam Islam.

Namun, jika anak sudah tidak tahan, tidak sanggup, dan merasa lemas, maka segera dibatalkan. 

Sampaikan kepada anak bahwa puasanya sudah batal. 

Sehingga sang anak pun paham tentang konsep puasa yang sesungguhnya.

Sampaikan pula bahwa syarat puasa diterima harus full, dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. 

Ini untuk memotivasi anak mau melaksanakan puasa Ramadan ke depannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: