Honda

Senjang, Permata Budaya Musi Banyuasin yang Terus Bersinar: Pesan Moral dan Nasihat Di Balik Kesenian, Tapi...

Senjang, Permata Budaya Musi Banyuasin yang Terus Bersinar: Pesan Moral dan Nasihat Di Balik Kesenian, Tapi...

Senjang, Permata Budaya Musi Banyuasin yang Terus Bersinar: Pesan Moral dan Nasihat Di Balik Kesenian, Tapi...--YT/Mutiara Indah Channel

PALPRES.COM - Kesenian Senjang terus menunjukkan kegemilangan dan keberlanjutannya sebagai permata budaya Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Di balik gemerlapnya panggung dan riuhnya pantun yang saling bersahutan, dalam kesenian senjang terdapat pesan moral dan nasihat yang dalam, menjadi nilai tambah bagi penontonnya.

Setiap penampilan Senjang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan yang sarat akan makna. 

Melalui lantunan pantun yang penuh kiasan dan kebijaksanaan lokal, Senjang menjadi sarana untuk menyampaikan nasihat, kritik, dan nilai-nilai kehidupan yang penting bagi masyarakat.

BACA JUGA:Warisan Budaya Sumatera Selatan: Bahasa Musi, Pola Pengucapan Mirip dengan Bahasa Palembang, Tapi Beda Akhiran

BACA JUGA:MENARIK! Hanya Terjadi di Musi Banyuasin, Sungai Bisa Berubah Jadi Pantai, Lah Kok Bisa? Cek Faktanya di Sini

Karena Senjang bukan sekadar kesenian biasa, tapi juga memiliki kedalaman makna yang mampu meresap ke dalam hati dan pikiran penontonnya.

Dimana para penampil Senjang, dengan penuh dedikasi, menyampaikan pesan-pesan moral yang relevan dengan kondisi sosial dan budaya saat ini.

Mereka membawa pesan-pesan tentang pentingnya persatuan, kesetiaan, kejujuran, dan nilai-nilai luhur lainnya yang menjadi landasan bagi kehidupan bermasyarakat.

Tidak hanya menjadi bagian dari acara-acara resmi seperti perkawinan adat atau festival budaya, Senjang juga sering ditemui di berbagai kesempatan informal. 

BACA JUGA:Nggak Nyesel Tempuh Jarak 324 KM dari Palembang untuk Dapat Pemandangan Indah Danau Terbesar Kedua Indonesia

BACA JUGA:7 Tempat Wisata di Daerah Paling Ujung Sumsel, Ada Danau Eksotis dan Arung Jeram yang Menantang Adrenalin

Di warung kopi, di pinggiran sungai, atau di tengah-tengah kegiatan sehari-hari masyarakat, kesenian ini tetap hidup dan mengalir sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari warga Musi Banyuasin.

Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan Senjang, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan komunitas lokal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: