Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kesembilan)

Rabu 20-07-2022,07:34 WIB
Reporter : Dudy Oskandar
Editor : Tom

BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Terakhir)

Menurut cerita orang, dulu angka kematian bangsa Eropa lebih tinggi ketimbang sekarang. 

Mungkin itu disebabkan oleh dokternya. 

Semua cerita tentang hal-hal yang tidak sehat itu tidak bisa dipercaya lagi, karena banyak bangsa Eropa yang jatuh sakit di sini, karena mereka merasa bosan dan tidak tertarik pada apa pun juga. 

Memang mungkin iklim di sini membuat kita cepat lelah, tetapi tidak sedemikian rupa membuat jiwa kita kering, asalkan kita bisa menghibur diri dengan hal lain selain bermain kartu. 

BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Ketujuh)

Oleh karena itu saya tidak pernah bertemu dengan rekan-rekan seangkatan saya yang belum pernah menginjakkan kaki di Hindia Belanda, yang semangatnya jauh melebihi saya. 

Mungkin kesuraman di Belanda lebih parah dibandingkan suhu 28. 

Jika kita di sini terkena penyakit, maka penyakit itu segera hilang. 

Penyakit seperti rematik, sakit telinga atau gigi, encok dan sebagainya sangat jarang muncul di sini. 

BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Keenam)

Di sini, orang-orang cepat terlepas dari penderitaan. 

Karena di sini tidak mengenal musim gugur dan musim semi, maka saya rasa angka kematian di sini jauh lebih rendah dibandingkan dengan di Belanda. 

Hindia Belanda dianggap sebagai kuburan bangsa Eropa, bukan karena iklim yang tidak menyehatkan, tetapi karena jumlah bangsa Eropa yang sedikit sehingga kematian bangsa Eropa menjadi menarik perhatian. 

Salam hormat kepada para pengurus Lembaga Alkitab. 

Hormat saya 

Kategori :