Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Selesai)

Rabu 27-07-2022,08:08 WIB
Reporter : Dudy Oskandar
Editor : Tom

Tugas dari Lembaga Alkitab untuk Denninger tidak hati-hati, karena dasar apa yang kita harus kaitkan dengan penilaian Tuan Fabri tentang kemampuan bahasa yang kuat yang dimiliki oleh misionaris itu? Denninger melakukan debutnya hanya dengan menciptakan bahasa tulis. 

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kelima)

Luther menggunakan dialek yang paling ia kenal, dan karena itu adalah bahasa Jerman, maka bahasa Saxon sebagai bahasa lisan menjadi lebih kuat. Denninger melakukan permainan bahasa, dan akan mengalami kegagalan. 

Tetapi apa untungnya bagi saya untuk melawan orang-orang seperti itu? 

Orang-orang di Eropa itu begitu bodoh untuk mempercayai bahwa seseorang bisa mempelajari sebuah bahasa dengan mudah, karena mereka tidak tahu bagaimana kita hidup di sini berhubungan dengan penduduk setempat. 

Mereka tidak sadar akan adanya kesulitan. 

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Keempat)

Oleh karena itu, mereka percaya saja bahwa orang-orang tanpa pendidikan apa pun dan tanpa persiapan untuk mempelajari bahasa, bisa dengan mudah dalam beberapa tahun saja menghasilkan terjemahan alkitab yang langsung bisa digunakan. 

Sejarah Grashuis dan terjemahannya yang berjudul Lukas memberikan kita pelajaran betapa mudahnya bagi mereka yang beriman untuk melangkahi kesulitan.

Bahkan para misionaris Coolsma dan Albers harus memberikan laporan yang tidak baik tentang hasil kerja Grashuis, namun hasil kerja itu tetap membuat peningkatan sehingga Lembaga Alkitab mencoba untuk memaksa Engelmann yang malang itu untuk menyerahkan hasil kerja yang sembarangan! 

Tuan Coolsma tinggal di sini. Saya mengenal Coolsma sebagai praktisi bahasa Sunda yang luar biasa, bukan karena saya menganggapnya seorang ahli bahasa, tetapi saya melihat bahwa ia banyak bergaul dengan penduduk setempat, sehingga ia mempunyai banyak pengetahuan praktis tentang bahasa Sunda. 

BACA JUGA: Surat-Surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketiga)

Tunjangan kecil yang ia terima dari Perhimpunan Misionaris Rotterdam akan mendorongnya untuk membuat terjemahan alkitab dalam bahasa Sunda. 

Uang akan dikeluarkan lebih baik untuk membayar orang seperti Coolsma ketimbang seperti Denninger. 

Saya sudah melihat terjemahan Lukas yang dibuat oleh Coolsma, dan melihat bahwa ia mengungkapkan dengan cara seperti penduduk setempat ketimbang Grashuis. Apakah Lembaga Alkitab tidak bisa memanfaatkan ini? 

Tolong berikan jawaban kepada saya, dan sebaiknya secepatnya. Untuk alasan keamanan, alamatkan surat-surat Anda kepada Tuan Cohen Stuart, karena apabila saya menetap di Bali, saya belum bisa memberitahukan kepada Anda di mana saya akan tinggal. 

Kategori :