Selain itu berbagai kegiatan yakni pemberian makanan pokok bergizi seimbang, pemberian makanan setiap hari agar memenuhi gizi harian anak dalam 90 hari diasumsikan dapat memperbaiki keadaan stunting, cooking class PMBA pemberian makanan bayi dan anak.
Pelaksanaan penyuluhan dari Duta Stunting mengenai pentingnya 1.000 hari pertama, pemberian tablet Fe kepada ibu hamil dan remaja putri.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil seperti biscuit untuk Kekurangan Energi Kronis (KEK) selama 3 bulan dan PMT kepada balita sampai status gizi nya normal.
BACA JUGA:Admin Tiap OPD di Lubuklinggau Ikuti Pelatihan Dassteran
Sementara itu, Kepala DPPKB, Henny Fitrianty, menerangkan, dalam upaya pencegahan stunting pihaknya melaksanakan pendampingan terhadap calon pengantin dan memberikan penyuluhan mengenai kriteria calon pengantin yang beresiko melahirkan bayi stunting yakni ibu yang memiliki gizi buruk, anemia, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan pola hidup tidak sehat (misalnya merokok).
Hadir dalam rakor tersebut, Ketua DWP, Hj Qolbiyah Imam, Kepala DP3APM, Heri Suryanto, Kadinsos, Hasan Andria dan beberapa perwakilan dari OPD dalam wilayah Kota Lubuklinggau.