Karena itulah, tumbuhan ini diberi nama Kantong Semar.
Menurut data IUCN Red List, sedikitnya 27 spesies kantong semar terancam punah.
Bahkan empat di antaranya merupakan spesies dengan status Critically Endengered (kritis).
Empat lainnya berstatus endengered (terancam).
Berdasarkan data dari Balai TN Batang Gadis, hingga saat ini telah teridentifikasi 5 Jenis kantong semar.
Lima jenis tersebut termasuk kategori Appendix II menurut CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).
Yaitu Nepenthes ampullaria Jack, Nepenthes gymnamphora Nees, Nepenthes reinwardtiana Miq, Nepenthes lingulata Chi.C. Lee, Hernawati & P. Akhriadi, dan Nepenthes Sumatrana (Miq) beck.
Kantong semar hidup secara epifit atau menempel pada batang pohon.
Seperti jenis tumbuhan karnivora lainnya, kantong semar tumbuh baik pada tanah atau tempat-tempat yang miskin unsur hara. Kantong semar ada yang hidup di tempat lembab dan sedikit sinar matahari.
Ada pula yang hidup di tempat yang terbuka dengan cahaya matahari yang banyak.
Warna kantong semar akan berubah menjadi mencolok apabila terkena paparan sinar matahari langsung.
Dan akan berwarna agak pucat bila tumbuh di daerah yang kurang terkena cahaya matahari langsung.
Tanaman ini hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana.
Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi 3 kelompok.
Yaitu kantong semar dataran rendah, menengah dan dataran tinggi.
Lantas, bagaimana kantong semar dapat bertahan hidup?