CIANJUR, PALPRES.COM - Ulah sejumlah orang, yang mencopot label atau logo gereja, yang ditempelkan pada tenda bantuan korban gempa Cianjur menjadi perbincangan masyarakat luas di media sosial.
Aksi tersebut tidak bisa dibenarkan.
Bupati Cianjur Herman Suherman angkat bicara terkait hal ini.
Ia menyatakan, aksi pencopotan banner ataupun logo gereja di tenda bantuan untuk pengungsi korban gempa Cianjur tidak bisa dibenarkan dengan dalih apapun.
BACA JUGA:Viral! Logo Gereja Dicopot di Tenda Bantuan Gempa Cianjur, Warganet Geram
Namun demikian, ia menyatakan, menonjolkan label gereja pada paket bantuan buat masyarakat pengungsi juga tidak bisa dibenarkan.
“Pencopotan itu salah, tapi menonjolkan label juga tidak benar,” kata Bupati Herman, Minggu 27 November 2022.
Herman mengaku yakin, pihak gereja tidak ada maksud lain dalam memberikan bantuan buat pengungsi.
Melainkan murni bantuan kemanusiaan buat masyarakatnya yang terdampak gempa.
BACA JUGA:Ada Aksi Pencopotan Logo Gereja di Tenda Bantuan Gempa Cianjur, Ini Reaksi Ridwan Kamil
Untuk itu dia meminta masyarakat Cianjur tidak mengulangi perbuatan tersebut.
“Kita sama-sama saling mengerti, membantu secara tulus tanpa label di bantuannya. Saya harap ini tidak terulang, dan kita fokus pada penanganan kebencanaan hingga pemulihan nantinya,” katanya lagi.
Diketahui dalam akun Instagram yang diunggah salah satu netizen bernama @tsetiotomo pada Sabtu, 26 November 2022, terlihat momen warga mencopot logo gereja di tenda bantuan gempa Cianjur.
Dalam unggahannya, tim aksi kemanusiaan dari Gereja Reformed memberikan bala bantuan terhadap korban gempa Cianjur.
Namun, ia kecewa lantaran tulisan banner gereja reformed dicopot oleh salah satu warga.