SEMARANG, PALPRES.COM – Kepingin belajar bagaimana menyalurkan pupuk bersubsidi tepat sasaran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel melaksanakan kegiatan studi kaji pelaksanaan dan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi ke Pemprov Jawa Tengah (Jateng).
Kenapa studi kajinya ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah?
Hal ini dikarenakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah empat kali berturut-turut diganjar penghargaan nasional dalam penyaluran pupuk bersubsidi sehingga layak juga diterapkan di Provinsi Sumsel.
Dipimpin Kepala Biro (Karo) Perekonomian Pemprov Sumsel H Afrian Joni yang di dalamnya turut serta Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Industri, Perdagangan dan Asuransi (Indagsi) Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Hadi Saifudin SE, rombongan dari Sumsel diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno SE MM di ruang rapat Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Jateng.
BACA JUGA:Hadapi Natal 2022 Tahun Baru 2023, Ini Upaya Ditreskrimsus Polda Sumsel Jaga Kestabilan Harga Pangan
Setelah sambutan dari Sekda Jateng Sumarno, dilanjutkan dengan paparan oleh Asisten 2 Bidang Pembangunan Provinsi Jateng, Peni Rahayu.
Peni Rahayu menyampaikan jika pengawasan pupuk bersubsidi di Jateng saat ini dibuat berdasarkan sistem.
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi.
"Saat ini juga kami telah mengajukan kajian dan telah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam hal pemberlakuan satu harga pupuk," sebutnya.
BACA JUGA:Tutup Rakernis, Kapolda Sumsel Puji Kinerja Ditreskrimsus
Selain itu, menurut Peni Rahayu pihaknya juga memberikan subsidi secara langsung ke petani, yang bertujuan mengantisipasi terjadinya penyimpangan.
Sebelumnya, Karo Perekonomian Pemprov Sumsel, H Afrian Joni berharap agar keberhasilan dari pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi di Jateng ini dapat juga diterapkan di Sumsel.
"Kalau secara normatif penyaluran pupuk bersubsidi di Jateng ini ada kesamaan dengan di Sumsel,” sebut Afrian Joni.
“Dari hasil studi kaji ini nantinya akan kita lihat faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan dan kelangkaan dari pupuk bersubsidi ini," pungkas Afrian Joni.
BACA JUGA:Pendistribusian Pupuk Subsidi di Lahat Tak Ada Masalah