Secara umum, Tari Caci ditampilkan untuk menunjukkan rasa syukur pada hal yang didapatkan masyarakat.
Misalnya saat masa panen tiba, atau syukur terhadap kesehatan yang didapatkan, atau peresmian kampung.
Untuk ketiga tujuan tersebut, tarian yang ditampilkan akan sedikit berbeda, tergantung dengan keperluannya.
Beberapa atribut yang digunakan antara lain adalah larik, nggiling, koret, dan panggal.
BACA JUGA:Anne-Dedi Mulyadi Sibuk Berseteru, Kejaksaan Purwakarta Bidik Tiga Kasus Korupsi Pemkab
Penari akan menggunakan pakaian perang dan pelindung paha serta betis berupa celana panjang berwarna putih dari sarung songke.
Selanjutnya penari juga akan mengenakan kain songke warna hitam untuk dililitkan di bagian pinggang.
Gerakannya yang taktis dan penuh tenaga dijamin jadi sajian seru untuk Sobat Pesona sekalian.
4. Tari Piring, Sumatera Barat
BACA JUGA:30 Universitas Terbaik Indonesia Versi QS AUR 2023, Kampusmu Ada Gak?
Selain itu, macam tarian daerah yang berasal dari pulau Sumatera adalah tari piring.
Tari piring tersebut berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Keunikan dari tarian ini yakni terletak pada penggunaan piring sebagai pendukung gerakan.
Biasanya, tarian ini disajikan sesaat sebelum datangnya hari besar umat Islam.
BACA JUGA:Belagak Nian! 5 Penyanyi Ini Ternyata Asal Sumatera Selatan
5. Tari Serimpi, Yogyakarta