Pengukuhan Teater Mahameru
Usai sambutan, H Chandra Amprayadi, didampingi Herlan Asfiudin ikut mengukuhkan pengurus Fortas Sumsel yang sekaligus melahirkan Teater Mahameru.
Secara simbolik, pengukuhan Teater Mahameru ditandai dengan pemasangan tanjak kepada Ketua Teater Mahameru, Erwin Janim dan Wakil Ketua, Yussudarson (Sonov), oleh kedua pembina Fortass.
Sebagai saran dan masukan kepada Teater Mahameru yang dilahirkan Fortass, Herlan Asfiudin menyampaikan, perlunya maksimalisasi dalam berkarya seni.
Sebab menurut Herlan, keberadaan seniman akan diakui bila dalam kesehariannya berkarya.
“Jadi kekaryaan seni yang akan membuat seniman itu hidup dan menghidupkan seni budaya di Sumsel ini, sehingga menurut saya, Fortass dan semua seniman harus berkarya dengan maksimal,” tambahnya.
Herlan mengimbuhkan, semangat Disbudpar Sumsel yang sudah punya anggaran dan program kerja harus direspon dalam bentuk kreatifitas seni budaya dan pariwisata, sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Kita punya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang sangat apreasiatif terhadap seni budaya.
Kita punya Pak Chandra, Bu Yanti Museum AK Gani, yang sangat terbuka untuk para seiman. Kurang apalagi.
Menurut saya, peluang ini yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun seni budaya di Sumsel secara bersama,” tegasnya.
Festival Teater Tropi & Piala Gubenur
Di akhir acara, digelar dialog persiapan festival dan anugerah teater sekolah se-Sumsel yang memperebutkan piala dan tropi Gubernur Sumsel.
Yosep dalam paparannya menjelaskan, festival teater ini melibatkan semua sekolah di Sumsel yang akan digelar pada awal Maret 2023.
Dari 50 teater sekolah yang terdata di Litbang Fortass, akan ada sekitar 30 sampai 40 teater yang akan tampil dalam festival dan anugerah ini.
Oleh sebab itu imbau Yosep, silakan segera mendaftar, karena jumlahnya sangat terbatas.
Pendaftaran sudah dibuka, dan akan ditutup pada akhir Februari.