PALEMBANG,PALPRES.COM- Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami inflasi 0,35 persen dibulan Januari 2023.
Angka ini melandai dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,48% (mtm).
Inflasi ini terutama bersumber dari inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,30% (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, realisasi inflasi Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 5,34% (yoy).
Angka tersebut tidak jauh dari inflasi nasional yang tercatat 5,28% (yoy).
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,30% (mtm) dengan andil 0,40% (mtm).
Inflasi pada kelompok ini utamanya disumbang oleh komoditas cabai merah dengan andil 0,160% (mtm); rokok kretek filter dengan andil 0,119% (mtm) dan bawang merah dengan andil 0,031% (mtm).
Peningkatan harga pada komoditas cabai merah dan bawang merah didorong oleh terkendalanya produksi di daerah sentra akibat kondisi curah hujan yang tinggi.
BACA JUGA:BI Sumsel Berikan 77.777 Bibit Cabai Merah kepada Petani Milenial
Di sisi lain, terjadi peningkatan permintaan pada kedua komoditas ini seiring dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
Sementara itu, peningkatan harga rokok kretek filter pada bulan laporan sejalan dengan kebijakan pemerintah yang telah secara resmi menaikan harga cukai hasil tembakau (CHT) per 1 Januari 2023.
Inflasi bulan Januari 2023 juga turut didorong oleh kenaikan harga sewa rumah dengan andil 0,041% (mtm) serta emas perhiasan dengan andil sebesar 0,031% (mtm). Adanya kenaikan harga bahan bangunan juga berdampak langsung pada kenaikan harga sewa rumah.
Lebih lanjut, komoditas emas perhiasan masih menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di bulan ini mengikuti pergerakan emas dunia yang terus melanjutkan peningkatan.
BACA JUGA:Bank Indonesia Bersinergi Bangun Ekonomi dan Keuangan Syariah di Sumsel