Yani dan Herman pun menuturkan kesal atas peristiwa ini. "Harusnya jika mau dirujuk dari awal ke RS tipe A. Bukan malam dari RS tipe B ke RS tipe C. Memang kami ini memakai KIS. Namun kami meminta bantuan atas kesehatan anak kami," cetusnya.
Atas peristiwa ini, pihaknya berencana melaporkan peristiwa ini ke Pihak Kepolisian. “Kami berharap ada yang perhatian kepada kami. Kami orang susah jangan dipermainkan,” tambahnya.
Namun setelah dilakukan perawatan di RS Hermina selama lima hari, pada Selasa 7 Maret 2023 sekira pukul 21.30 WIB, anaknya di pindahkan Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH), Palembang.
“Kondisi anak saya masih lemah dan menggunakan infus, hingga langsung di pindahkan ke RSMH untuk dilakukan perbaikan gizi karena didapatkan anak saya gizinya menurun dan juga di RS Hermina tidak ada dokter gizi,” jelas dia.
Lalu akhirnya dilakukan operasi dan DA harus dilakukan perbaikan gizi dahulu. “Untuk operasi anak saya harus diperbaiki gizi terlebih dahulu. Oleh itu katanya harus di pindah ke RSMH Palembang. Memang diketahui timbangan berat badan DA menurun dari 18 kg menjadi 12 kg," bebernya.
Sedangkan dari keterangan dokter anak juga mengalami infeksi di luka bekas operasi tersebut, sehingga harus mendapatkan perawat intensif terlebih dahulu dan perbaikan gizi. Jika kondisi stabil baru dilakukan operasi.
Hingga kini, DA tengah dirawat intensif di ruang ICU RSMH Palembang dan tidak bisa dilihat siapa pun, bahkan keluarganya.
Ditambahkan, dirinya dan istri berharap untuk kesehatan anaknya. "Kami berharap untuk kesembuhan anak saya. Dan perhatian pihak terkait,” katanya.
BACA JUGA:Rekrutmen Anggota Polisi, Polres Pagaralam Berjanji Secara Transparan, Ini Lho Buktinya
Sementara itu, Kasub Humas RS Bari, Palembang, Rully ketika dikonfirmasi hingga kini pihak RS Bari, Palembang sedang menindaklanjuti informasi ini.
“Kami meminta keterangan kepada pihak-pihak terkait. Akan kami informasikan jika sudah ada keterangan tersebut," tandasnya.