PALEMBANG, PALPRES.COM - Khaulah binti Azur merupakan salah satu sosok perempuan yang tangguh dan pemberani jiwa dan raganya ia korbankan untuk membela Islam pada saat kaum muslim berhadapan dengan para pasukan Romawi.
Dia adalah wanita yang cantik, tinggi, anggun dan berkepribadian yang lembut serta ahli dalam bidang sastra yang berasal dari bani assad.
Sejak kecil khaulah suka dan pandai bermain pedang dan tombak, dan terus berlatih sampai tiba waktunya menggunakan keterampilannya itu untuk membela islam bersama para mujahidah lainnya.
Khaulah dikenal dengan sebutan The Black Rider Mujahidah berjubah hitam pemimpin perang muslimah yang tertawan, yang keberaniannya disejajarkan dengan Sayyidina Umar bin Khattab dan khalid bin walid, panglima perang Rasullulah SAW.
BACA JUGA:Mengenal Sosok Wanita Hebat! Rufaidah Al Aslamiyah Perawat Muslimah Pertama dalam Sejarah Islam
Jika julukan "Pedang Allah" untuk kalangan laki-laki disematkan kepada Khalid bin Walid, maka Khaulah binti Azur adalah "Pedang Allah" dari kalangan Muslimah.
Keberaniannya yang amat besar, bahkan, ketangguhan Khaulah saat berjihad melawan Romawi di medan jihad menginspirasi pasukan kaum Muslimin yang berisikan para lelaki.
Pada saat kaum muslimin berjihad melawan pasukan Romawi yang dipimpin khalid bin walid, khaulah bertugas menjadi tenaga medis bersama kaum muslimah lainnya untuk mengobati pasukan Muslimin yang terluka.
Namun saat mendengar sang kakak kandungnya Dhibar Al Azwar ditawan oleh pasukan Romawi, keberanian Khaulah mulai bangkit.
BACA JUGA:Awal Mula Ibnu Sina Dalami Ilmu Kedokteran, Usia 16 Tahun Obati Sultan Bukhara
Khaulah dan kakaknya sangat dekat, Bahkan, Dhirara lah yang mengajarkan tentang ilmu perang kepada Khaulah.
Tak hanya kakak nya Dhibar Al Azwar di tahan umat muslim pun juga kehilangan banyak tombaknya, hal ini juga lah yang membuat semangat juangnya membara.
Khaulah sendiri cukup mumpuni dalam memainkan senjata, fisiknya juga menunjang, ia tegap, tinggi, dan gesit, Khaulah juga jago dalam menunggangi kuda.
Dhirara ditawan di Homs karena telah membunuh anak raja dan banyak tentara Romawi.
BACA JUGA:Kisah Julaibib, Sahabat Nabi Buruk Rupa yang Dirindukan Bidadari Surga