“Selamat datang, wahai orang baik. Aku pernah mendengar Rasul bersabda: Ammar penuh dengan iman di tubuhnya hingga ke ujung tulang-tulangnya.” (HR. An Nasa’i)
Bahkan, tokoh sekelas Khalid bin Walid juga mengetahui bahwa Ammar memiliki tempat khusus di sisi Rasulullah.
Khalid paham bahwa Ammar adalah satu dari sekian orang yang telah menemani Rasul ketika berjuang melawan dunia yang menyakitinya.
Hal itulah yang membuat Khalid berkata, “Aku keluar dalam perjalanan jihad dan tak ada tidha lain yang paling aku cari kecuali ridhanya Ammar. Maka, aku langsung menemuinya dan meminta restu doanya.” (Tahdzibul Kamal)
BACA JUGA:4 Profesi yang Ditekuni Sahabat Nabi Muhammad Saw, Apa Saja?
Lahir dari sebuah keluarga yang sangat sederhana, Islam mengubah jiwa Ammar menjadi seorang ksatria.
Di zaman kekhalifahan Umar bin Khattab, Ammar diberi amanah menjadi walikota Kufah yang didampingi oleh Abdullah bin Mas’ud yang menjadi muftinya.
Abdullah bin Abi Hudzail pernah membahas tentang kesahajaan Ammar,
“Aku pernah melihat Ammar membeli sekarung makanan dengan beberapa dirham, lalu dipikulnya sendiri di atas punggung. Padahal saat itu ia adalah walikota Kufah.”*
BACA JUGA:Mengenal Sahabat Nabi Abu Hurairah, Bapaknya Kucing