SINGAPURA, PALPRES.COM - The Oval Partnership Selenggarakan Pameran Menarik di Singapore Night Festival 2023.
Singapore Night Festival 2023 (SNF 2023) akan menjadi ajang yang sangat istimewa karena The Oval Partnership, tim konsultan strategis internasional yang terkenal, akan menyelenggarakan pameran unik dalam acara bergengsi tersebut.
Pameran bertajuk "Kampong Port Cities of the Pre-colonial Era" atau "Kota Pelabuhan Kampung dari Era Prakolonial" akan menjadi sorotan utama dan berlangsung mulai tanggal 18 Agustus hingga 1 Oktober 2023 di Fort Canning Centre.
Dalam tema tahun ini, "Singapore, the Great Port City" atau "Singapura, Kota Pelabuhan Hebat," SNF 2023 akan merayakan perjalanan kota pelabuhan sederhana ini yang telah berkembang menjadi kota metropolitan yang dinamis.
BACA JUGA:E Fund Management Memperluas Program ETF Connect di Tiongkok dan Hong Kong
The Oval Partnership, yang terkenal karena komitmennya terhadap pelestarian dan keberlanjutan warisan, berkontribusi dalam perayaan tersebut dengan menghadirkan pameran yang mengusung pesan keberlanjutan dan mengangkat urbanisme prakolonial di Asia.
"Pameran Kota Pelabuhan Kampung dari Era Prakolonial" akan mengajak pengunjung dalam perjalanan mengagumkan menuju masa lalu di abad ke-14, ketika pengetahuan menjadi sumber kekayaan utama, dan pepohonan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada properti real estate.
Kota-kota pelabuhan kuno di Asia Tenggara menjadi pasar perdagangan timur-barat yang ramai, dan melalui pameran ini, pengunjung akan dibimbing oleh seorang perempuan pemimpin Kampong yang visioner bernama Nn. Esah.
Petualangan ini akan membuka wawasan tentang bagaimana masyarakat kuno dapat beradaptasi dengan perubahan iklim, kesetaraan gender, dan ekonomi berbasis pengetahuan, yang masih relevan hingga zaman modern.
Dalam paviliun pameran yang dipamerkan di Fort Canning Centre, pengunjung akan merasakan atmosfer budaya Kampong yang kaya.
Dinding jala paviliun terinspirasi dari anyaman bambu rumah kampong tradisional, dan pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan menganyam hiasan kain yang akan dipasang di dinding permadani paviliun, sehingga berkontribusi pada desain yang terus berkembang.
Menariknya, pameran ini dibangun dengan meminimalisir jejak karbon dengan menggunakan bahan daur ulang lokal, khususnya kayu bekas.
Hal ini mencerminkan komitmen tim dalam mendukung keberlanjutan dan pelestarian warisan, dengan berkolaborasi bersama universitas, UKM, asosiasi nirlaba, dan individu dari komunitas lokal.
BACA JUGA:G2E Asia dan Asian IR Expo Bersatu Mendefinisikan Ulang Masa Depan Industri Gaming