Honda

Luncurkan LPI 2023, Ini Hasil Evaluasi Sepanjang Tahun dan Target Sasaran Ditahun 2024

Luncurkan LPI 2023, Ini Hasil Evaluasi Sepanjang Tahun dan Target Sasaran Ditahun 2024

Peluncuran laporan perekonomian indonesia 2023 sebagai pelaksanaan transparansi kebijakan bank Indonesia kepada publik. --

PALEMBANG,PALPRES.COM-  Bank Indonesia meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2023

Laporan ini merupakan wujud transparansi pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia kepada publik, sebagaimana amanat pasal 58 ayat (7) dari UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. 

LPI 2023 mengangkat tema “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional", dan mengulas evaluasi pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia pada 2023, serta arah kebijakan dan sasaran yang ingin dicapai pada 2024. 

Selain itu, pembahasan penting yang turut diangkat dalam LPI 2023 ialah tentang Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dan Penguatan Kebijakan Hilirisasi untuk Kebangkitan Ekonomi.

BACA JUGA:Diklat Kader Bela Negara PCPM Bank Indonesia 2024 Resmi Ditutup, Kabadiklat Kemhan Harapkan Ini

BACA JUGA:168 Calon Pegawai Bank Indonesia Latihan Bela Negara di Badiklat Kemenhan: Strategi Jangka Panjang!

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan 3 (tiga) pelajaran penting pada tahun 2023. 

Pertama, syukur, optimis, dan waspada. 

Bersyukur ekonomi Indonesia pada 2023 sebagai salah satu yang terbaik di dunia dengan stabilitas terjaga, di tengah tantangan gejolak perekonomian dunia. 

Optimis prospek perekonomian Indonesia 2024 akan lebih baik, namun tetap waspada dengan potensi risiko rambatan ketidakpastian global. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Terbitkan Kumpulan Masukan Masyarakat Atas Pengembangan Rupiah Digital

BACA JUGA:SEPAKAT, Bank Indonesia dan Bank Korea Implementasikan Penggunaan Mata Uang Lokal di 2024

Kedua, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan. 

Kebijakan moneter difokuskan pada upaya menjaga stabilitas (pro-stability), sedangkan keempat kebijakan lainnya, yaitu kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau, diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: