PALPRES.COM - Proyek pembangunan yang berada di Kalimantan Barat ini dalam pengerjaannya mogok selama 1 tahun lebih atau tepatnya selama 16 bulan.
Terhentinya proyek pembangunan tentunya akan berdampak pada pembangunan tersebut mengalami kerugian.
Pembangunan proyek tambang di Kalimantan Barat yang sempat mangkrak selama 16 bulan adalah peroyek pembangunan pengerjaan Smelter.
Proyek pembangunan Smelter ini berada di Kampung Bukit Batu Mempawah yang terletah di Provinsi Kalmantan Barat.
BACA JUGA:Cair Rp1 Juta! Bantuan PIP Kemdikbud 2023, Ini Cara Daftarkan NIK NISN agar Dapat Lagi
Informasinya, terhentinya proyek Smelter yang berada di Kalimantan Barat ini memiliki potensi terciptanya kerugian yang sangat besar hingga mencapai triliunan rupiah.
Kerugian yang ditaksir dari terhentinya proyek Smelter di Kalimantan Barat ini sangatlah besar yakni mencapai Rp6,75 triliun.
Rencananya, proyek Smelter ini akan mulai beroperasi penuh tahun 2024 mendatang, namun bisa jadi hal ini mundur dari jadwal yang telah ditentukan.
Proyek Smelter ini memiliki nama lengkap yakni Smelter Bauksit Grade Aluminium Refinery atau biasa disingkat SGAR.
BACA JUGA:Hati-Hati! 9 Mainan Ini Ternyata Berbahaya untuk Si Kecil, Bisa Sebabkan Cedera
Pembangunan proyek SGAR terntunya memiliki suatu tujuan yakni guna menciptakan sebuah langkah Mining Industri Indonesia atau biasa disingkat MIND ID.
Selain itu, proyek Smelter ini juga akan menciptakan ekosistem guna rantai pasokan pada aliminium mulai dari hulu hingga ke hilirnya.
Proyek pembangunan tambang SGAR di Kalimantan Barat tersu dilakukan guna percepatan penyelesaiannya, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah percepatan.
Koordinasi pada pembangunan tambang SGAR di Kalimantan Barat ini yaitu PT Borneo Aluminium Indonesia atau disebut dengan PT BAI.
BACA JUGA:Tahun 2024 Akan Dilelang, Proyek Jalan Tol Kepanjen - Malang Telan Biaya Rp10 Triliun Lebih