MURATARA, PALPRES.COM - Suku Anak Dalam (SAD), juga dikenal sebagai Suku Kubu atau Orang Rimba, terus menjaga tradisi hidup mereka di tengah perkebunan kelapa sawit.
Kelompok ini, yang berjumlah sekitar 100 orang dari 35 kepala keluarga, telah bermukim di antara pepohonan kelapa sawit selama empat tahun terakhir.
Pindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain bukanlah hal baru bagi SAD.
Perpindahan ini menjadi bagian dari gaya hidup mereka, sebagai respons terhadap tuntutan ekonomi dan kebutuhan hidup.
Sebagian besar dari Orang Rimba yang diperkirakan jumlah populasinya 200 ribu orang, hidup di Provinsi Jambi, tepatnya di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD).
Mereka dalam penyebutannya dibagi dalam 2 kelompok, Orang Rimba dan Suku Batin Sembilan.
Kubu dari ngubu atau ngubun, kata yang diambil dari Bahasa Melayu.
Artinya, bersembunyi di dalam hutan.
BACA JUGA:Ayo Ambil Sekarang Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp200.000 Setiap Hari, Begini Triknya
Oleh warga, kelompok ini disebut sebagai Suku Kubu.
Tapi ternyata, mereka tak suka disebut Suku Kubu, karena dianggap sebagai hinaan.
Orang Rimba juga dapat ditemukan di hutan-hutan sekunder dan perkebunan kelapa sawit, sepanjang jalan lintas Sumatera hingga ke batas Sumatera Selatan.
Termasuk di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).