3. Perburuan Berlebihan
Ketika para penjelajah Eropa pertama kali datang ke Mauritius, mereka menemukan burung Dodo yang ramah dan tidak takut manusia.
Keberadaan mereka yang mudah ditangkap dan kurang keberpihakan manusia, mengakibatkan perburuan berlebihan.
BACA JUGA:Usianya Ribuan Tahun, Goa Terpanjang di Asia Tenggara Ini Destinasi Wisata Favorit Jawa Timur
Orang Eropa membunuh burung Dodo untuk dagingnya mengambil telurnya, atau sebagai koleksi bagi para penjelajah dan ilmuwan. Akibatnya populasi burung Dodo menurun drastis dalam waktu yang relatif singkat.
4. Penyakit dan Parasit
Bersama dengan pengenalan hewan asing parasit dan penyakit yang dibawa oleh manusia, juga menjadi ancaman serius bagi burung Dodo.
Hewan-hewan tersebut membawa patogen dan parasit baru ke pulau itu, yang burung Dodo tidak memiliki kekebalan terhadapnya.
BACA JUGA:Inilah 4 Bansos yang Cair September 2023, Cek Nama Penerima di Sini!
Ini menyebabkan penyebaran penyakit yang cepat dan mempengaruhi kesehatan populasi burung Dodo.
5. Faktor Reproduksi dan Kehidupan yang Lambat
Burung Dodo memiliki tingkat reproduksi yang rendah dan masa hidup yang relatif panjang.
Mereka hanya bertelur satu kali setiap dua tahun, dan masa hidup mereka bisa mencapai 20-30 tahun.
BACA JUGA:Cek Kategorinya Disini! Bansos Tunai Rp750 Ribu dan Sembako Cair Langsung 3 Bulan
Faktor-faktor ini membuat pemulihan populasi mereka menjadi sangat lambat, ketika terkena tekanan dan ancaman eksternal.
Kombinasi dari faktor-faktor ini mengakibatkan kepunahan burung Dodo pada akhir abad ke-17.