Makna Mendasar dari Memperingati Maulid Nabi, Ini Penjelasan Ustad Abdul Somad

Kamis 28-09-2023,11:34 WIB
Reporter : Hendra Djamal
Editor : Sulis Utomo

JAKARTA, PALPRES.COM - Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir atau disebut Khatamul Anbiya. 

Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu dari Allah SWT berupa Al-qur’an, yang merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam. 

Nabi Muhammad SAW dilahirkan oleh ibunya, Aminah binti Wahab.

Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 570 Masehi atau abad ke-6 di Kota Mekkah.  

BACA JUGA:Bisa Buat Ngantar Istri Kepasar, 3 Jenis City Car Paling Rekomendasi Seharga 50 Jutaan Diatas 2010

BACA JUGA:ASYIK! Cair Lagi 3 Bansos Mulai Hari Ini hingga 30 September, KPM Ambil di Sini

Di saat beliau lahir, masyarakat Arab masih banyak yang menyimpang dari ajaran Allah SWT.

Kelahiran anak Aminah dan Abdullah bin Abdul Muthalib pada hari ini diperingati sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Melalui chanel Tsaqofah TV di YouTube, Ustad Abdul Somad mengatakan Allah SWT memberikan nikmat yang banyak bagi umat manusia, antara lain nikmat umur, harta, dan anak. 

Namun dari semua nikmat yang Allah SWT berikan, maka nikmat yang paling besar adalah lahirnya Nabi Muhammad SAW.  

BACA JUGA:Ada Modal Usaha Rp5.000.000 Bagi 10 Juta Lebih Penerima, Ini Cara Dapatnya!

BACA JUGA:Alhamdulillah, Penerima BLT BPNT Sembako Dapat Dana Tambahan Cair Rp750.000

Karena Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW untuk mengajak manusia pada jalan yang lurus, yakni melalui agama Islam.  

“Jadi kalau ada yang membuat acara maulid itu artinya mengingatkan tentang nikmat terbesar yakni lahirnya utusan Allah SWT,” tuturnya. 

Peringatan maulid menurut Ustad Abdul Somad tidak harus dengan acara besar, tapi cukup dengan yang sederhana.

Kategori :