Seperti bersedekah memberikan makanan untuk anak-anak, misalnya, dengan mengajak mereka bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:KPM dengan Ciri Ini Terima 2 Bansos Bonus, Cair Akhir Bulan Ini
BACA JUGA:CATAT Tanggalnya, Ada Pencairan Bansos BPNT Tahap 5 via Bank Himbara, Besarnya Rp400.000
Ustad Abdul Somad juga menyampaikan pengalamannya ketika menuntut ilmu di Kota Kairo, Mesir.
Pada saat maulid nabi, bukan dalam bentuk takbir akbar di masjid, tapi setiap rumah mengadakan maulid, dengan memberikan sedekah kepada tetangganya dan sauda-saudaranya.
Ia juga menyatakan bahwa seorang ulama dan cendekiawan muslim yakni Imam Jalaluddin as-Suyuthi (hidup pada abad ke-15 di kota Kairo) menyebutkan, bahwa maulid itu isinya lima yakni baca Al-qur’an, baca sejarah Nabi Muhammad SAW, baca do’a, silaturahmi, dan menghadirkan hidangan makanan untuk orang-orang yang kita sayangi.
Ketika orang melaksanakan maulid, merupakan ekspresi kecintaannya kepada Rasul Allah SWT, yakni Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Mahar Hanya Rp80 Jutaan, Mobil Keluarga Populer Ini Siap Luncur
BACA JUGA:Penuhi 2 Syarat Ini! KPM Auto Dapat Dana BLT dengan Total Rp1.350.000, Cair Minggu Depan
Kata Sayid Muhammad bin Alawi, ahli hadist dari Kota Mekkah dan doktor di Universitas Al-Azhar, Mesir, bila ada orang bertanya mengapa buat acara maulid?
Berarti orang itu sama saja bertanya, mengapa kalian bahagia dengan Nabi Muhammad SAW?.
“Malam lailatul Qodar mulia, Idul Fitri mulia, baca Al-qur’an mulia, tapi semua itu tidak ada kalau tidak ada kelahiran Nabi Muhammad SAW,” tegas Ustad Abdul Somad.
Al Hafiz Al Makdisi seorang Ahli Hadist bersyair bahwa “kalau Abu Lahab saja dijamin masuk neraka, ringan azabnya setiap hari Senin, karena senang menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, memerdekakan budaknya Suaiba.
BACA JUGA:Pemain Ini OTW Gabung, Timnas Indonesia Bakal Jadi Raja di Asia Tenggara, Thailand-Vietnam Minggir!
Apalagi orang yang beriman, seumur hidupnya bertauhid dan senang menyambut kelahiran Muhammad SAW “