PALEMBANG, PALPRES.COM - Indonesia menjadi salah satu negara di dunia penghasil tambang terbesar, termasuk sumber daya batu bara.
Demi meningkatkan hasil pertambangan, Indonesia kemudian membangun sejumlah proyek pertambangan di berbagai daerah, termasuk di antaranya di Sumatera Selatan.
BUMN baru-baru ini bertransformasi menjadi mining industri yang tengah menggarap sejumlah proyek pertambangan di Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan.
Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu daerah penempatan proyek gasifikasi batu bara.
BACA JUGA:Segera Cair Oktober, Bansos PKH Rp500 Ribu dan BPNT Rp400 Ribu Masuk Kartu KKS KPM
BACA JUGA:7 Manfaat Minum Jahe Dicampur Lemon, Ampuh Bunuh Sel Kanker Hingga Buat Kulit Glowing
Gasifikasi batu bara sendiri merupakan proses konversi batu bara menjadi produk-produk gas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar, maupun bahan baku industri kimia.
Dimana Indonesia hingga saat ini masih menyimpan cadangan batu bara yang diperkirakan mencapai 91 miliar ton.
Sementara tingkat produksi batu bara yang dihasilkan di Indonesia sendiri berkisar antara 200 hingga 300 juta ton per tahunnya.
Dengan jumlah yang besar itu, tentu tidak akan membuahkan hasil yang maksimal tanpa adanya teknologi canggih di dalamnya.
Karena itulah PT Bukit Asam Tbk dan PT Pertamina Persero sebagai penggarap batu bara di Sumatera Selatan menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat dan China untuk membangun proyek disana.
Kedua perusahaan asing tersebut digandeng PT Bukit Asam dan PT Pertamina Persero agar membangun proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter di daerah Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.