Oleh: Muhammad Jhoni, M.Pd
Dosen Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
FENOMENA kabut asap di Palembang adalah masalah rutin tahunan, yang telah lama mengganggu warga kota ini.
Kabut asap biasanya terjadi akibat pembakaran hutan dan lahan, yang menghasilkan asap dan partikel-partikel kecil yang melayang di udara.
Kabut asap bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia dan memiliki dampak spiritual yang dalam dalam masyarakat Islam.
Dalam tulisan ini, kita akan mengkaji fenomena kabut asap di Palembang dari sudut pandang fisika dan juga memahami aspek spiritualitas dalam Islam yang terkait dengan masalah ini.
Fenomena Kabut Asap dalam Kajian Fisika
Dalam kajian fisika, fenomena kabut asap dapat dijelaskan sebagai suatu kondisi di mana udara tercampur dengan partikel-partikel padat dan gas-gas yang terdispersi dalam medium udara.
Penjelasan ini menggambarkan kabut asap sebagai campuran kompleks dari berbagai elemen yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan kualitas udara.
Di bawah ini, kita akan merinci bagaimana fisika memberikan wawasan tentang sifat-sifat kabut asap dan bagaimana hal ini memengaruhi lingkungan:
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Cair Serentak ke ATM Minggu Ini, Cek Penerima Bisa via HP!
Karakteristik Partikel Padat dan Gas-Gas: Partikel-partikel padat dalam kabut asap adalah fragmen kecil dari bahan yang terbakar, seperti debu, abu, dan partikel organik.
Partikel-partikel ini memiliki berbagai ukuran, mulai dari yang sangat kecil hingga yang lebih besar.
Seiring dengan partikel-partikel padat, kabut asap juga mengandung berbagai gas, termasuk karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan senyawa organik volatil (VOCs).