Ibnu Al-Baithar, Ilmuwan Muslim yang Namanya Harum di Dunia Barat

Sabtu 14-10-2023,15:27 WIB
Reporter : Hendra Djamal
Editor : Sulis Utomo

Ia banyak melakukan ilmu terapan pada tumbuh-tumbuhan. 

BACA JUGA:Oktober Ini Warga Bisa Ambil BLT Rp3.600.000 Cuma Pakai KTP, Begini Cara dan Syaratnya!

BACA JUGA:MPV Mini, Suzuki Karimun Wagon R, Laris Manis dan Harganya Murah

Dari 1400 ramuan obat dalam bukunya, 300 ramuannya dari temuan sendiri, dan 200 merupakan ramuan dari tumbuhan.

Ia meninggal di Damaskus tahun 1248 Masehi atau 646 Hijriyah pada usia 55 tahun. 

Meski meninggal di usia yang tidak terlalu tua, namun Ibnu Al-Baithar meninggalkan karya-karya penting, yang dianggap terpuji, dan bermakna.

Diantaranya adalah Al-Jāmi' li Mufrādāt al-Adwiyyah wa al-Aghziyyah (Kompendium Obat-Obatan dan Makanan Bergizi) dikarangnya untuk Malik ash-Shalih Ayyub dari Dinasti Ayyubiyyah. 

BACA JUGA:6 Tempat Makan Pempek Panggang Paling Enak Sejagat Raya Kota Palembang, Harga Mulai Dari Seribuan!

BACA JUGA:Selain Nikmat Juga Bikin Sehat, Ini Dia Resep Sambal terong rebus

Di situ ada 2300 lebih tumbuhan, dengan 150 catatan ahli botani hingga ke zamannya.

Karya lainnya adalah Al-Mughnī fi al-Adwiyyah al-Mufradah (Kompendium Obat-Obatan yang Berguna). 

Buku ini juga dikarang untuk orang yang sama, untuk penyembuhan penyakit yang bermacam ragam. 

Diajarkan materia medica di situ. 

BACA JUGA:Sat Set, Timnas Indonesia Sudah Ada di Brunei Darussalam

BACA JUGA:Sempat Diblokir Warga, Jalan Tol Pertama di Kalimantan Timur Ini Telan Investasi Rp9,9 Triliun

Disusun berdasarkan kegunaan, bukan berdasar pada abjad. 

Kategori :