Kendala yang dihadapi dilapangan pihaknya adalah masalah sumber air untuk pemadaman.
"Kalau kebakaran disini kita manfaatkan kelom kecil warga, kalau yang lain masih sulit kita jangkau untuk sumber airnya.
Yang pasti, kita dilapangan terus berupaya memadamkan api hingga tuntas, pantang pulang api padam," tukasnya.
Sementara itu Kalaksa BPBD Ogan Ilir Edi Rahmat menerangkan, sudah lebih dari 1.000 hektar lahan terbakar oleh Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
BACA JUGA:Siapkan KK dan KTP! Kemensos Bagikan 3 BLT Ini Mulai Senin Depan, Jangan Lewatkan Ya
BACA JUGA: BLT BPNT dan PKH Cair ke KPM 81 Daerah Ini, Kamu Juga Termasuk?
"Data hingga Oktober ini, 1.000 hektar lebih kebakaran lahan.
Memang intensitasnya (kebakaran) akhir-akhir ini semakin tinggi," kata Edi.
Diungkapkannya, di saat intensitas kebakaran semakin tinggi, sumber air di embung maupun kanal kini mengering.
Embung maupun kanal air sengaja dibuat di sekitar area rawan terbakar, seperti di Kecamatan Pemulutan, Pemula Barat dan Indralaya Utara.
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Alokasi September-Oktober 2023 Sudah Dimulai, Cek Status Anda Sekarang
BACA JUGA:6 Tempat Makan Pempek Panggang Paling Enak Sejagat Raya Kota Palembang, Harga Mulai Dari Seribuan!
"Tapi sekarang air sudah habis.
Pemadaman terhambat karena kendaraan Damkar harus keliling dulu cari air," ungkap Edi.
Yang ada katanya, air di danau buatan yang berlokasi tak jauh dari Tol Palindra itu sangat melimpah.
"Ada sumber air dekat galian di perbatasan Palem Raya dan Tanjung Seteko itu, kalau bisa ada akses ke situ, biar tidak terlalu jauh," tukasnya.