Ketika tanda tersebut berkembang, pengidap juga akan mengalami penurunan berat badan dan perubahan warna mata serta kulit menjadi kekuningan.
4. Membahayakan Ibu dan Janin
Asap kebakaran berpotensi memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
Dampaknya mulai dari bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) hingga peningkatan risiko keguguran.
BACA JUGA:Karhutla Mengamuk di Dusun Lame Sekayu, Ini yang Dilakukan Pj Bupati Apriyadi
BACA JUGA:Segera Persiapkan Rekening Anda, Dana Bantuan Hingga Rp2.400.000 Cair Hari Ini
BBLR merupakan kondisi ketika bayi sudah waktunya dilahirkan, tapi belum memiliki berat badan yang cukup. Bayi dengan kondisi ini memiliki badannya kurang dari 2.500 gram.
5. Penyakit Jantung
Berbagai partikel yang ada dalam asap kebakaran berpotensi menurunkan fungsi jantung.
Dalam jangka pendek, uap panas ini menyebabkan hipertensi dan stroke.
BACA JUGA:Pemadaman Api di Taman Nasional Way Kambas Akibat Karhutla Berlangsung Hingga Malam Hari
Sementara dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plak di pembuluh darah (arteriosklerosis).
Ketika kesehatan jantung mulai menurun, kondisi ini ditandai dengan nyeri dada dan lengan yang menjalar hingga leher, rahang, bahu dan punggung.
Pengidap juga akan mengalami pusing, mual, sesak napas, muntah, nyeri ulu hati dan keringat dingin.
Mengingat dampaknya bisa membahayakan tubuh, disarankan untuk membuat janji medis saat mengalami gejala yang disebutkan.