Ada juga buku tentang kesehatan, panduan olahraga, panduan bertani/berkebun, dan lain sebagainya.
Apakah segala metode yang diterapkan dan dilakukan berjalan dengan lancar dan baik?
Tentunya berjalan tapi tidak selancar yang dibayangkan dikarenakan tidak sedikit yang masih lebih memilih smartphone dari pada buku.
BACA JUGA:BI Sumsel Ajak 500 Mahasiswa Belajar Literasi Digital dan Keuangan Inklusif
Orang-orang beranggapan bahwa dengan menggunakan smartphone bisa terakses lebih mudah dan cepat dibanding buku.
Bagaimanakah dengan metode yang diterapkan pada anak-anak apakah berhasil?
Tentunya banyak yang terpikat untuk meninggalkan smartphonenya dan lebih memilih buku dikarenakan dengan membaca buku membuat mereka bisa bersosialisasi antar sesama teman.
Bisa bersosialisasi dengan teman bagi mereka itu adalah sesuatu hal yang asik dan seru.
BACA JUGA:Literasi Digital Kemenkominfo Ajak Pelajar SD di Kota Prabumulih Kenali dan Setop Cyberbullying
"Walaupun ada beberapa buku yang rusak atau terkoyak tapi tak apa asalkan tujuan awal perpustakaan ini didirikan tercapai.
Teruslah berusaha sampai sesuatu yang kau mulai tercapai, jangan pernah berhenti dengan apa yang kau mulai.
Jadilah manusia yang pasti yang tak pernah ingkar dengan yang telah ia tetapkan sendiri," ucap Rendi.*